Soloraya
Rabu, 26 Desember 2012 - 23:30 WIB

Pencari Kerja Boyolali Capai 24.141 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Jumlah pengangguran di Kabupaten Boyolali diakui masih tinggi. Meningkatnya jumlah pengangguran di wilayah itu setiap tahunnya, antara lain disebabkan angka lulusan sekolah yang terus meningkat, sementara lapangan kerja masih terbatas.

Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Boyolali, Suparso mengemukakan, berdasarkan data pencari kerja yang tercatat di dinas tersebut per September 2012, jumlanya mencapai 24.141 orang. Jumlah itu meningkat bila dibandingkan tahun lalu yang tercatat 18.613 orang. Dari jumlah pencari kerja 2011 tersebut, penempatan kerja dilakukan terhadap 3.371 orang yang terdiri dari serapan angkatan kerja lokal (AKL) sebanyak 2.953 orang, penempatan angkatan kerja antar daerah (AKAD) sebanyak 206 orang dan angkatan kerja antar negara (AKAN) sebanyak 212 orang.

Advertisement

Suparso menambahkan peningkatan jumlah pengangguran tersebut antara lain karena faktor jumlah formasi lowongan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.

“Dari tahun ke tahun jumlah formasi lowongan hanya berkisar sekitar 3.500,” ungkapnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/12/2012).

Disebutkan dia, jumlah lowongan kerja 2011 hanya sekitar 3.947 lowongan, sementara hingga September 2012 ini, ada 3.407 lowongan. “Faktor lainnya, karena banyak pencari kerja yang terlalu pemilih dan tidak suka dengan lowongan kerja yang ada. Contohnya lowongan kerja di bidang garmen, sektor pertanian ataupun informal, kurang diminati oleh pencari kerja. Selain itu, banyak lowongan kerja ternyata tidak terpenuhi padahal tingkat pengangguran masih tinggi,” imbuh dia.

Advertisement

Suparso tidak menampik peningkatan jumlah pengangguran, namun Suparso mengatakan peningkatan jumlah tersebut di antaranya juga disebabkan karena banyaknya pencari kerja yang sudah diterima di perusahaan, tidak melapor kembali ke dinas.

“Jadi banyak pula pencari kartu kuning, setelah mendapatkan pekerjaan, tidak melapor lagi ke dinas [Dinsosnakertrans],” tandasnya.

Menyikapi persoalan itu, Suparso menyatakan optimistis penempatan kerja hingga akhir tahun ini jumlahnya akan melebihi tahun kemarin

Advertisement

“Kami optimistis penempatan tenaga kerja dari Boyolali itu setidaknya bisa lebih dari 3000 orang,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif