Pilkada
Minggu, 23 Desember 2012 - 22:10 WIB

PILGUB JATENG: Kurang Ngemong, Komunikasi Buruk Sebabkan Elektabilitas Bibit Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bibit Waluyo (Dokuemntasi/JIBI)

Bibit Waluyo (Dokuemntasi/JIBI)

SEMARANG-Tingkat keterpilihan atau elektabilitas incumbent atau patahanan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo masih di bawah 20 persen

Advertisement

Direktur Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LPSI) Jateng, M Yulianto, mengatakan dari hasil survai bulan September 2012 elektabilitas Bibit Waluyo sekitar 18 persen.

“Sampai Desember ini elektabilitas Bibit Waluyo belum meningkat, masih di bawah 20 persen, meski tingkat popularitasnya tinggi yakni 65 persen,” katanya ketika dihubungi Solopos.co, di Semarang, Minggu (23/12/2012).

Rendahnya elektabilitas patahana Gubernur Jateng ini, lanjut dia, ada beberapa sebab antara lain, gaya kepemimpinan kurang bisa ngemong, karena tak bisa mengakomodasi kepentingan rakyat.

Advertisement

Gaya komunikasi sosial dan politik Bibit Waluyo juga buruk, sehingga kerap menimbulkan salah persepsi di masyarakat dan kalangan pimpinan partai politik (parpol).

“Pernyataan Bibit Waluyo juga kerap menimbulkan kontroversi di publik dan parpol,” tandas dosen FISIP Undip Semarang ini.

Pernyataan kontroversi ini, sambung Yulianto, dapat menimbulkan kesan negatif di masyarakat, sebagai calon pemilih pada Pilgub Jateng mendatang.

Advertisement

Sebab pada umumnya, masyarakat Jateng menginginkan sosok pemimpin yang bersahaja, santun dan pernyataannya enak didengar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif