Soloraya
Jumat, 21 Desember 2012 - 09:00 WIB

Petani Dlingo Pertanyakan Bantuan Alsintan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kades Dlingo, Tahanta. (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI—Sejumlah petani di Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali mempertanyakan kejelasan realisasi dan penggunaan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan).

Advertisement

Mereka kecewa dengan pola pengelolaan bantuan oleh pengurus kelompok tani dan perangkat desa.

Giyono, 40, warga Mojosari RT 028/RW 006, Dlingo, adalah salah satu petani yang mempertanyakan bantuan itu.

Advertisement

Giyono, 40, warga Mojosari RT 028/RW 006, Dlingo, adalah salah satu petani yang mempertanyakan bantuan itu.

“Katanya ada bantuan tapi mana? tak ada wujudnya,”  ucap Giyono saat ditemui Solopos.com, Kamis (20/12/2012).

Bantuan Alsintan yang didengarnya itu berupa dua unit traktor, mesin perontok padi. Dia menilai perangkat desa dan pengurus kelompok tani piawai dalam mencari bantuan namun tak diimbangi pemerataan pengelolaan.

Advertisement

Petani lainnya, Sugimin, 44, mengungkapkan kekecewaannya terkait pengelolaan bantuan bibit.  “Selain bantuan mesin-mesin itu juga ada bantuan bibit padi. Di daerah lainnya sekamplek dibeli petani seharga Rp1.000 tapi di sini Rp10.000. Pantasnya untuk menukar uang bensin berapa?,” tukasnya.

Sugimin mengungkapkan hal serupa juga terjadi dalam pembagian bantuan bibit jagung. “Untuk jagung dijual Rp5.000, ya tak ada yang ambil,” imbuhnya.

Kades Dlingo, Tahanta (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement

Menanggapi hal itu, Kades Dlingo, Tahanta mengakui terdapat bantuan Alsinta di Kadus III Dlingo.

“Beberapa bulan lalu turun, tapi saya tak hafal. Proposal memang lewat kami tapi saya tak bisa mengingat satu persatu apa saja bantuan itu,” katanya saat dihubungi Solopos.com.

Bantuan itu, lanjut dia, layak jika tak bisa digunakan oleh petani secara merata. Sebab, musim pengolahan tanah dilakukan serentak. Ia mengaku aktif memonitor pengelolaan bantuan itu.  “Sudah ada sosialisasi secara rutin. Kami sebagai penanggung jawab jelas hadir untuk mengaturnya, tapi penggunaan di saat musim tanam secara serentak jadi sulit dijabarkan [bagaimana pengelolaan penggunaan bantuan Alsintan itu],” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif