News
Jumat, 21 Desember 2012 - 19:26 WIB

Kapolda: Tembak Ditempat Pelaku Teror!

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah Irjen Didiek S Triwidodo melakukan inspeksi pasukan saat Apel Pasukan Operasi Lilin Candi 2012 di Lapangan Kota Barat, Solo, Jumat (21/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Kapolda Jawa Tengah Irjen Didiek S Triwidodo melakukan inspeksi pasukan saat Apel Pasukan Operasi Lilin Candi 2012 di Lapangan Kota Barat, Solo, Jumat (21/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Merespons banyaknya aksi teror di Kota Solo membuat aparat bertindak tegas. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo, menginstruksikan kepada seluruh personel pelaksana Operasi Lilin Candi 2012 untuk menembak di tempat pelaku teror yang mengancam keselamatan.

Advertisement

Instruksi itu dikemukakan Didiek seusai memimpin gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2012 dalam rangka mengamankan perayaan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 di Lapangan Kota Barat, Solo, Jumat (21/12/2012) pagi. Dikatakan Didiek, selama pelaksanaan pengamanan seluruh personel yang terdiri dari polisi, TNI dan organisasi masyarakat (ormas) tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi orang atau kelompok yang berusaha membuat kondisi tidak kondusif. Dan jika ada orang kedapatan membuat teror dengan sarana apa pun yang dinilai membahayakan keselamatan, aparat diminta menembak di tempat.

“Tidak perlu peringatan dahulu, tidak usah ragu, jika membahayakan tembak saja. Kalau perlu tembak di kepala,” tegas Didiek selaku pengendali pengamanan kepada wartawan.

Ia menuturkan, pengamanan tidak dikonsentraksikan hanya di daerah tertentu. Ia menjamin seluruh daerah di Jateng mendapat pengamanan yang sama. Namun, khusus bagi kota-kota besar, seperti Solo, Semarang dan Purwokerto, mendapat perhatian khusus. Hal itu bukan berarti mengesampingkan pengamanan daerah lain. Menurutnya, berdasar pengalaman sebelumnya skala kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru di kota besar dilaksanakan lebih besar dari pada daerah lain. Oleh karena itu, pengamanan ekstra mendesak dilakukan.

Advertisement

Ketika disinggung upaya antisipasi agar kejadian penembakan di pos pengamanan (pospam) dan pelemparan bahan peledak di pos polisi (pospol) seperti yang terjadi saat Ramadan lalu, Didiek menjelaskan personel pengamanan kali ini berbeda. Jika sebelumnya personel di pospam dan pospol hanya bekerja mengatur lalu lintas dan tak dibekali senjata api (senpi), kini kerja personel ditingkatkan dan dibekali senpi berpeluru tajam. Selain itu, setiap pospam juga akan ditambah personel anti tembak dari TNI.

Ia menjelaskan lebih lanjut, sebanyak 2.700 personel pengamanan diterjunkan khusus di Kota Solo. Sedangkan, pengamanan di daerah seluruh Jateng personel pengamanan yang diterjunkan lebih dari 12.600 personel. Personel diterjunkan pada 23 Desembar 2012 hingga 1 Januari 2013.

“Saat Natal, pengamanan tidak hanya di gereja yang berada di kota. Gereja yang terpencil pun tidak akan luput dari pengawasan. Saat perayaan pergantian tahun, pengamanan dikonsentrasikan di titik-titik keramaian, seperti mal, jalan raya dan sebagainya,” imbuh Didiek.

Advertisement

Kaporesta Solo, Kombes Pol Asjima’in, pada kesempatan sebelumnya menjelaskan pengamanan ekstra pada perayaan Natal dilakukan di 16 gereja berkapasitas besar dengan tidak mengesampingkan pengamanan di 127 gereja lain yang tersebar di wilayah Solo. Pengamanan ekstra itu dilaksanakan dengan cara menempatkan personel di pospam yang dibangun di 16 gereja tersebut.

Sementara itu, Danrem 074/Warastratama, Kol Inf Mulya Aji, menambahkan pihaknya menerjunkan pasukan sebanyak 5 SSK atau sekitar 500 personel TNI dari berbagai kesatuan dengan didukung empat unit mobil panser antipeluru.

“Sesuai yang diinstruksikan Bapak Kapolda, kami akan melaksanakannya sesuai ketentuan. Selain yang diterjunkan itu, ribuan pasukan TNI cadangan disiagakan untuk membantu pengamanan,” terang Mulyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif