Soloraya
Kamis, 20 Desember 2012 - 15:27 WIB

PILKADES SUKOHARJO: Besok Kades Dilantik, Warga Sidorejo Tuntut Penundaan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Sidorejo demo di kantor Pemkab Sukoharjo, Kamis (20/12/2012). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Warga Sidorejo demo di kantor Pemkab Sukoharjo, Kamis (20/12/2012). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo merencanakan 125 kades terpilih pada pilkades 3 Desember lalu dilantik di Grha Satya Praja, Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo, Jumat (21/12/2012). Namun demikian, belasan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo menggelar demo di halaman Kantor Pemkab Sukoharjo, Kamis (20/12/2012). Pendemo menuntut penundaan pelantikan kades terpilih karena ada dugaan penyimpangan dan kecurangan yang belum terselesaikan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, massa belasan warga ini menumpang kendaraan dari desa menuju Kantor Pemkab. Mereka dikawal oleh Kapolsek Bendosari, AKP Priyono dan tiba di Kantor Pemkab Kota Makmur sekitar pukul 10.30 WIB. Di halaman kantor mereka berorasi di atas mobil bak terbuka yang dilengkapi dengan pengerasa suara. Sebagian massa yang lain membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan mereka.

Di antaranya bertuliskan,”Tegakkan Keadilan,” “Basmi Kecurangan,” “Tunda Pelantikan Kades Sidorejo Tegakkan Keadilan,” dan “Hancurkan Ketidakadilan dan Kecurangan.” Sekitar 10 menit koordinator lapangan menyampaikan orasi dan mengancam akan mendatangkan massa lebih besar jika dalam waktu lima menit tidak ada yang menemui.

Personel Satpol Pemkab Sukoharjo mengawasi mereka dan melakukan negosiasi. Lima perwakilan pendemo ditemui oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Sukoharjo, Adi Putranto, Kepala Kantor Satpol PP Sukoharjo, Sutarmo dan Kepala Kantor Kesbang Sukoharjo, Edy Suryanto di ruang rapat asisten, Kompleks Kantor Pemkab Sukoharjo. perwakilan pendemo di antaranya adakah Maryadi, Sriyadi, Lanjar dan Suranto yang juga anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Sidorejo.

Advertisement

Lanjar dan Maryadi menilai penanganan dugaan kecurangan pelaksanaan Pilkades Sidorejo lamban. “Timwas kabupaten terkesan lamban, kenapa sampai sekarang belum ada kejelasan dugaan kecurangan. Jika tidak mampu mestinya disampaikan sejak awal sehingga warga tidak menunggu-nunggu bentuk penyelesaian,” ujar Maryadi.

Ditambahkan oleh Sriyadi, sehari setelah pilkades 3 Desember lalu, warga sudah melaporkan dugaan kecurangan.
“Kotak suara sudah diamankan di Polsek tetapi belum ada kejelasan penyelesaiannya. Untuk itu tunda pelantikan kades hingga persoalan selesai.”

Suranto menyatakan, apakah warga diperbolehkan membuka kotak suara untuk dihitung ulang agar diketahui perolehan suara semestinya.

Advertisement

Asisten bidang pemerintahan, Adi Putranto meminta warga menempuh PTUN untuk menyelesaikan dugaan kecurangan.
“Laporan yang masuk ke kabupaten pilkades di Sidorejo, Kecamatan Bendosari tidak ada masalah. Dugaan kecurangan tidak memengaruhi pelantikan kades terpilih. Jika dugaan itu benar ya kades terpilih bisa diturunkan.”

Mantan Kepala Satpol PP, menegaskan, Perda No. 3/2005 pasal 29 sudah mengatur soal pelantikan kades terpilih. Suasana sempat memanas sehingga Kepala Kantor Kesbang Sukoharjo, Edy Suryanto sempat terpancing ketika disebutkan, timwas kabupaten tidak bekerja.

Kades Sidorejo, Sriyanto pun dihadirkan sehingga suasana tidak memanas. Sriyanto mengaku dirinya sudah diperiksa oleh timwas kabupaten dan massa pun membubarkan diri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif