Soloraya
Kamis, 20 Desember 2012 - 03:50 WIB

Kades di Polanharjo Desak Aqua Turun ke Lapangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN —Sebanyak 12 kepala desa (kades) di Polanharjo mendesak pabrik minuman air dalam kemasan Aqua di Desa Wangen, Polanharjo,Klaten turun ke lapangan bersama mereka melihat keluhan para petani.

Karena debit air di beberapa desa seperti di Glagahwangi, Kauman,Keprabon dan sebagainya dinilai jauh menurun.

Advertisement

“Saya tidak tahu apakah keberadaan Aqua ada pengaruhnya terhadap menurunnya debit air seperti fakta di lapangan akhir-akhir ini atautidak? Karena itu kami ingin mengajak Aqua turun bersama kami menelitidan melihat langsung ke lapangan. Jangan hanya mendasarkan hasilpenelitian yang sudah mereka lakukan. Karena di bagian hilir sepertidi Ceper, Juwiring dan sebagainya sering kali air benar-benar sulit didapat,” papar juru bicara 12 kades yang menolak bekerja sama denganAqua, Hapsoro, Rabu (19/12/2012).

Sebelumnya, sebanyak 12 kepala desa (kades) di Kecamatan Polaharjo, Klaten menolak bekerja sama dengan pabrik minuman air dalam kemasan, Aqua yang beroperasi di Desa Wangen, Polanharjo.

Karena tuntutan para kades yang meminta corporate socialresponsibility (CSR) senilai Rp1 miliar per tahun tak dikabulkan.

Advertisement

“Kalau demikian adanya sebaiknya tidak usah ada pemberian apa punkepada kami. Nanti kalau ada kegiatan apa di Aqua termasuk rekrutmenkaryawan sekalipun tidak usah melibatkan kami,” ujar Kepala DesaGlagahwangi, Polanharjo, Wuryanto pada dialog dengan perwakilan PTTirta Investama (TI) di Kantor KEcamatan Polanharjo, Selasa (18/12/2012).

Lebih lanjut Hapsoro yang juga Kades Sidowayah mengatakan pihaknyaberharap setelah mereka dan Aqua turun ke lapangan, bisa mengetahuisecara pasti penyebab menurun drastinya debit air irigasi di beberapadesa bagian hilir. “Apa benar air yang dibutuhkan untuk irigasi sawahdi bawah atau hilir karena banyaknya kerusakan saluran air hinggamengakibatkan kebocoran seperti yang dikemukakan beberapa pihak. Ataumungkin ada penyebab lain kan perlu kejelasan sehingga ada kepastian,”papar dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif