Soloraya
Kamis, 20 Desember 2012 - 15:59 WIB

Februari, Sepur Kluthuk Jaladara Beroperasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepur Klutuk Jaladara (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Sepur Klutuk Jaladara (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Wisatawan domestik maupun mancanegara di Kota Bengawan bakal  kembali bisa menikmati Sepur kluthuk Jaladara. Setelah rehat panjang lantaran kerusakan mesin, kereta lokomotif buatan 1887 siap dioperasionalkan Februari mendatang.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajad ketika dijumpai belum lama ini mengatakan kereta Jaladara mengalami kerusakan mesin dan masih dalam tahap perbaikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Diakuinya, kerusakan mesin sepur kluthuk Jaladara menyebabkan 16 perjalanan terpaksa dibatalkan. Padahal biasanya Desember puncak pemesanan penggunaan sepur kluthuk Jaladara.

“Ini kan libur Natal dan Tahun Baru. Tidak hanya itu bertepatan pula dengan libur sekolah, tapi karena kondisi Jaladara yang masih rusak ya terpaksa menunggu perbaikan,” katanya.

Herman mengatakan kerjasama pengoperasian sepur kluthuk tak mengalami perubahan. Tarif yang ditetapkan untuk sekali perjalanan masih Rp 3.250.000. Dikatakan Herman, angka penentuan tarif sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU)  Pemkot dengan PT KAI pusat. Begitu pula dengan nilai sewa yang disepakati tetap Rp789 juta.
Dengan asumsi, lanjut dia, untuk pengoperasian 86 kali perjalanan dalam setahun. Penghitungan ini disesuaikan dengan kondisi kereta yang telah berusia tua dan perlu perawatan ekstra lebih. Herman menuturkan permintaan Jaladara ramai pada waktu tertentu, seperti libur sekolah maupun hari besar.

Advertisement

“Sejak awal MoU dibuat itu bukan untuk mengarah profit oriented. Namun keberadaan Jaladara untuk dukung Solo sebagai Kota Pusaka Budaya. Jadi kami tak mengeksploitasi penggunaannya,” tuturnya.

Executive Vice President Conservation and Heritage PT KAI, Ella Ubaidi ditemui di sela-sela labelisasi Stasiun Jebres sebagai Benda Cagar Budaya (BCB), Jumat (14/12/2012) menuturkan sepur Jaladara kali pertama direstorasi di Ambarawa. Saat itu, Ella mengatakan kondisi mesin 100% baik. Namun kemudian ada beberapa catatan, dimana jumlah pemakaian harus sesuai yang disepakati.

“Satu hari satu kali jalan dengan jeda satu kali dalam seminggu. Jadi setelah berjalan satu kali putaran ya sudah,” katanya.

Advertisement

Ella mengatakan kondisi sepur Jaladara tidak terlalu parah dan masih normal. Hanya masih diperlukan beberapa perbaikan sebelum dioperasionalkan kembali. Jaladara, lanjut dia, tidaak boleh dieksploitasi berlebihan.
Wakil Kepala Daops VI/Yogyakarta Sri Astuti menambahkan Jaladara baru bisa dioperasionalkan kembali pada awal tahun mendatang. Diperkirakan awal Februari sepur Jaladara bisa dinikmati kembali oleh masyarakat.

Dia menilai tarif yang ditetapkan Pemkot terlalu rendah. Padahal untuk satu kali operasional Jaladara nilainya Rp5 juta. Karena itu, pihaknya akan membicarakan lebih lanjut dengan Pemkot soal kekurangan operasional Jaladara.
“Kami kan tidak bisa customer yang menanggung. Apalagi kalau tarif terlalu tinggi dibebankan customer. Jadi harus dicari solusi kekurangannya yang akan menanggung siapa,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif