Soloraya
Rabu, 19 Desember 2012 - 17:24 WIB

Idap Gangguan Jiwa, Dua Pemuda Dikirim ke RSJ Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali terpaksa mengirim dua warga di wilayah itu yang diketahui mengidap gangguan jiwa, ke rumah sakit jiwa (RSJ) di Klaten, Rabu (19/12/2012). Dua warga tersebut, yaitu Sabari, 37, warga Desa Kadireso, Kecamatan Teras dan Didik, 25, warga Kelurahan/Kecamatan Boyolali.

Terkait pengiriman dua warga Boyolali ke RSJ di Klaten tersebut, dijelaskan Kepala Seksi (Kasi) Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Boyolali, Suryoko, berdasarkan permintaan warga setempat yang resah dengan keberadaan keduanya. Baik Sabari maupun Didik yang sama-sama mengidap gangguan jiwa, kerap mengamuk. Sabari, sudah lima tahun terakhir ini bahkah terpaksa dipasung oleh keluarganya di salah satu kamar di rumahnya. Bahkan tak jarang akibat ulahnya, sejumlah barang rusak.

Advertisement

“Selama ini keluarga sebenarnya sudah merawatnya [Sabari] di rumahnya. Tapi sekarang keluarga sudah tidak sanggup lagi, sehingga ada permintaan kepada Dinsosnakertrans [Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi], kemudian diteruskan kepada kami untuk mengevakuasinya [Sabari] dan dikirim ke RSJ di Klaten untuk pengobatan di sana. Keluarga sudah pasrah. Hari ini kami bawa Sabari ke RSJ RM Soejarwadi,” terang Suryoko ketika ditemui wartawan seusai mengirim Sabari dan Didik ke RSJ di Klaten, Rabu.

Diakui Suryoko, proses evakuasi Sabari cukup sulit mengingat kunci pasungan Sabari tidak ada.

“Kami terpaksa harus menggergaji pasung kayu tersebut baru kemudian mengevakuasinya,” imbuh dia.

Advertisement

Suryoko menerangkan gangguan jiwa yang diderita Sabari mulai terlihat semenjak dia pulang dari merantau di Kalimantan beberapa tahun lalu. Saat pulang ke rumah, Sabari sudah menunjukkan gejala-gejala tidak normal, hingga akhirnya seringkali mengamuk.

Sementara Didik yang juga dievakuasi dari rumahnya kemarin, diterangkan Suryoko, sebenarnya pernah menjalani pengobatan di RSJ di Klaten. “Sudah dinyatakan sembuh. Tapi diduga kambuh lagi karena sempat bertengkar dengan orang tuanya hingga mengamuk,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif