Soloraya
Selasa, 18 Desember 2012 - 16:03 WIB

Sayuran Diserang Gangsir, Petani Beralih Tanam Bawang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Sebagian besar tanaman sayur-sayuran di kebun dan ladang petani di lereng Gunung Merapi, Boyolali, diserang hama gangsir. Para petani di wilayah itu pun beralih menanam bawang merah dan loncang yang tak terkena serangan serangga sejenis jangkrik tersebut.

Salah seorang petani di Dukuh Taring, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Cipto Surip, 55, mengakui adanya serangan gangsir terhadap hampir seluruh jenis tanaman sayur-sayuran di wilayah itu.

Advertisement

“Hanya bawang merah dan loncang [daun bawang merah] yang tidak diserang gangsir. Sementara untuk jagung, kubis atau tomat, banyak yang gagal karena gangsir memakan tunas tanaman-tanaman tersebut hingga tidak bisa tumbuh,” ujar Cipto ketika ditemui wartawan di sela-sela aktivitasnya, Selasa (18/12/2012).

Cipto mengakui serangan hama gangsir itu biasa terjadi, terutama saat peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Pada masa tersebut, Cipto menuturkan banyak petani lebih memilih menanam bawang merah dan loncang dibandingkan jenis tanaman sayuran lainnya. Sebab dua tanaman itu terbilang aman dari serangan hama gangsir.

“Saya juga tidak berani menanam selain bawang merah atau loncang. Sebab saat mengolah tanah, setiap kali saya mencangkul, keluar puluhan gangsir. Untuk musim hujan kali ini, memang jumlahnya lebih banyak daripada dulu-dulu,” ungkap Cipto.

Advertisement

Selain di wilayah Cepogo, hama gangsir juga menyerang tanaman petani di sejumlah desa di Kecamatan Musuk. Salah seorang petani di Desa Sruni, Sutarno, 50, serangga itu menyerang beberapa lahan warga di Desa Sruni, di Desa Cluntang dan Desa Mriyan. Untuk mengendalikan hama tersebut, Sutarno mengungkapkan sejumlah warga menggunakan cairan deterjen.

“Ada warga yang mengatasinya [hama gangsir] menggunakan cairan deterjen dengan cara mencampurnya dengan air dan kemudian dimasukkan ke lobang atau tanah. Dengan cara itu biasanya, gangsir tidak tahan dan keluar keluar lubang,” tuturnya.

Sementara petani lainnya, Hadi Sutar, 57, mengatakan selain dengan pestisida, petani mengatasi hama gangsir menggali lubang-lubang di lahan agar gangsir keluar dan bisa ditangkap.

Advertisement

“Biasanya ditangkapi untuk pakan ayam atau burung,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif