Tokoh
Senin, 17 Desember 2012 - 12:46 WIB

Rachmat Basoeki Soetardjo: Memilih Dokter Gigi Karena Estetis

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Latar belakang keluarga Rachmat Basoeki Soetardjo sangatlah beragam. Mulai pegawai PNS, pegawai swasta hingga aparat penegak hukum. Ayahnya adalah pegawai di Kejaksaan. Saudara-saudaranya banyak yang menjadi PNS dan sebagian pegawai swasta. “Maklum, jumlah saudara saya ada sembilan. Saya anak nomor tujuh,” kata Basoeki, pekan lalu.

Basoeki memiliki takdir lain dalam merintis karier. Selepas menamatkan SMA, ia memilih Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja. Di sana, ia mendalami ilmu gigi. Katanya, ilmu spesialis gigi adalah estetis mirip ilmu seniman. Padahal, ilmu spesialis itu rata-rata digemari kaum hawa. “Dari 120 mahasiswa, 85 adalah cewek semua,” katanya.

Advertisement

Berawal dari kuliah itulah, Basoeki muda kala itu mulai mengenal gadis idaman dari adik tingkat kelasnya. Sri Rahayu namanya. Dari sanalah, asmara kedua insan itu tumbuh dan bersemi hingga ke ikatan suci pernikahan. “Sekarang, istri saya tugas di RSUD Ngipang, Banjarsari,” kenangnya.

Menurut Basoeki, nilai keindahan wajah itu bukan semata ditentukan oleh wajah yang putih dan mulus. Keindahan juga ditentukan oleh penampilan gigi yang rapi, bersih dan sehat. “Orangnya cantik tapi kalau giginya enggak menarik, kan berkurang kecantikannya,” ujarnya.

Tentu saja, Basoeki juga memiliki alasan lain selain sekadar nilai estetika di atas. Alasan itu ialah bisa menolong orang lain. Dengan menjadi dokter gigi, Basoeki merasa bahwa inilah jalan pengabdiannya diberikan kepada orang yang membutuhkan. “Dulu, saya buka praktik gigi di rumah 1985-2006. Sekarang, karena terlalu sibuk, sudah enggak praktik lagi,” paparnya.

Advertisement

Jauh sebelum didapuk menjadi pimpinan RSUD dr Moewardi, Basoeki pernah menjadi dokter fungsional di sejumlah puskesmas di Klaten. Seiring dengan perjalanan waktu, ia menduduki jabatan struktural di RSUD Tegalyoso Klaten dan di RSUD dr Moewardi Solo. Ia pernah duduk di bagian rekam medik, pendidikan dan pelatihan dan di keperawatan. Tiga tahun sebelum menjadi direktur, Basoeki terlebih dulu didapuk menakhodai RSUD Setjonegoro Wonosobo. “Sekarang, saya seperti kembali lagi ke kampung halaman,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif