Soloraya
Jumat, 14 Desember 2012 - 18:21 WIB

Sambut Hari Juang Kartika, Kopral Subagyo Koprol 5 Kilometer

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kopka Partika Subagyo melakukan aksi jungkir balik dari Makorem 074/Warastratama menuju kawasan Gladak, melintasi Jl Slamet Riyadi, Solo, Jumat (14/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Kopka Partika Subagyo melakukan aksi jungkir balik dari Makorem 074/Warastratama menuju kawasan Gladak, melintasi Jl Slamet Riyadi, Solo, Jumat (14/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Waktu tepat menunjukkan pukul 13.00 WIB, Jumat (14/12/2012) siang, hujan deras yang mengguyur Kota Solo, sejak tengah hari belum juga reda. Hujan deras tersebut juga membawa hawa dingin yang menusuk di kulit. Bahkan beberapa pengguna jalan harus berhenti untuk berteduh.

Advertisement

Akan tetapi hujan dan dingin itu tidak dirasakan oleh anggota TNI AD bernama Kopral Partika Subagyo. Dengan wajah penuh semangat Kopral Bagyo, memulai aksi jungkir balik sepanjang lima kilometer, yang dimulai dari depan Makorem

074/Warastratama Surakarta hingga selesai di Monumen Slamet Riyadi Gladak.

Dengan baju militernya Bagyo beserta puluhan pengawalnya mulai menyusuri Jalan Slamet Riyadi. Pada jarak 500

Advertisement

meter pertama, fisik Bagyo masih terlihat sangat kuat dan ia terus berguling-guling di jalanan yang basah. Aksi

yang dilakukan oleh Bagyo tersebut membuat warga yang melintasi Jl Slamet Riyadi terkejut, banyak para pengguna

jalan yang berhenti untuk menonton dan memberikan semangat kepada Bagyo.

Setengah jam berlalu, kondisi fisik Bagiyo mulai menurun. Hal itu terlihat dari intensitas koprol yang ia lakukan

Advertisement

semakin sedikit. Jika tadinya dalam dua langkah ia langsung berguling atau koprol, kini ia melonggarkan menjadi

lima langkah baru berguling. Bahkan beberapa kali langkah Bagyo sempat terhenti, muka pucat tidak bisa dia

sembunyikan.

Akan tetapi semangat Bagyo kembali tumbuh, setelah teman-teman dan masyarakat kembali meneriakkan semangat

Advertisement

kepada Bagyo. Tak butuh waktu lama setelah istirahat minum air putih yang berasal dari kendi. Ia langsung

memulai aksinya kembali, hal tersebut membuat warga yang menyaksikan terkejut dan memberi tepuk tangan kepada

Bagyo.

Bahkan teriakan semangat dari warga dan pengawalnya tersebut mampu mengantarkan dirinya hingga Monumen Slamet

Advertisement

Riyadi. Sesampainya di monumen itu, Bagyo, dengan semangat langsung memberikan laporan kepada Almarhum Brigjen

Slamet Riyadi yang diwakili oleh warga. “Lapor aksi koprol dan guling-guling dari Makorem Surakarta hingga

Monumen Slamet Riyadi selesai dilakukan dengan kondisi kepala babak belur,” kata Bagyo.

Usai aksinya tersebut, Bagyo, bercerita dengan Solopos.com. Ia mengaku memang sengaja melakukan aksi tersebut untuk menyambut peringatan Ke-67, Hari Juang Kartika, yang akan jatuh pada Sabtu (15/12/2012). Aksinya tersebut juga membawa pesan moral yakni mengajak warga untuk memerangi korupsi.

Menurutnya jika tidak segera diperangi, keutuhan negara Indonesia akan terganggu. “Jika tidak segera diperangi,

nanti lama-lama menjadi Negara Korupsi Republik Indonesia,” kata Bagiyo.

Advertisement

Sambil melepas lelah ia terus bercerita jika aksi yang ia lakukan itu semata-mata bentuk kepedulian dirinya

terhadap NKRI. Ia mengaku tidak akan meminta imbalan apapun terkait aksinya tersebut karena ia ikhlas selain itu,

ia juga tidak melakukan persiapan khusus sebelum berguling di atas aspal Jl Slamet Riyadi.

“Sebagai anggota TNI, saya harus siap dalam segala hal. Aksi yang saya lakukan ini sebagai pengingat saja kepada

masyarakat, seharusnya orang yang memiliki pangkat lebih besar bisa melakukan hal yang lebih dari saya. Dari pada

korupsi mendingan cabuti saja kumisku,” ujarnya sambil tertawa.

Ia juga berjanji akan melakukan aksi yang lebih spektakuler ke depannya. Aksi itu akan ia lakukan sambil membawa

pesan moral bagi seluruh warga Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif