Khazanah
Jumat, 14 Desember 2012 - 12:41 WIB

Madrasah Diniah Melengkapi Dimensi Kemanusiaan

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Marzuki

Marzuki

seorang pengajar Madrasah Diniah Lauchur Rohmah, Desa Pandak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Warih Puji Lestariyani, 17, dan beberapa santri putra melantunkan bacaan Surat Al ‘Alaq di salah satu kelas madrasah itu, Selasa (11/12).

Advertisement

Santri putri yang ada di sebelah santri putra menyimak bacaan santri putra. Puput, panggilan akrab Warih, menceritakan dulu ia santri Madrasah Diniah Lauchur Rohmah. Sejak beberapa tahun lalu ia menjadi anggota staf pengajar madrasah itu.

”Saya ingin adik-adik tidak hanya paham ilmu umum, tapi juga mengenal ilmu agama dan mengamalkannya,” ujar dia saat ditemui Espos, Selasa.

Advertisement

”Saya ingin adik-adik tidak hanya paham ilmu umum, tapi juga mengenal ilmu agama dan mengamalkannya,” ujar dia saat ditemui Espos, Selasa.

Selain memberikan materi ilmu agama, siswa kelas III sebuah SMA di Sragen ini juga diminta mengajar Bahasa Inggris. Anggota staf Seksi Pendidikan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Dwi Retno Setyowati, menerangkan madrasha diniah adalah lembaga pendidikan agama Islam yang menyelenggarakan pendidikan secara rutin.

Materi pelajaran antara lain tentang membaca dan menulis Alquran, akidah, akhlak, fikih dan lainnya. Pembelajaran biasanya dilaksanakan sore hari.

Advertisement

Pendiri Madrasah Diniah Lauchur Rohmah, Marzuki, menerangkan Madrasah Diniah Lauchur Rohmah menyelenggarakan pendidikan madin jenjang ‘ula dan wustho.

Setiap jenjang ditempuh selama tiga tahun. Materi pembelajaran meliputi baca-tulis Alquran, akhlak, tata bahasa Arab, fikih, hadis, bahasa Inggris, komputer, ibadah dan menghafalkan surat-surat pendek Alquran.

”Siswa yang akan ikut madrasah diniah saya persyaratkan minimal kelas III SD. Biasanya anak seumur siswa kelas III SD lebih mudah menyerap materi pelajaran agama,” kata dia.

Advertisement

Namun, karena banyak warga yang menghendaki anak-anak mereka ikut madrasah diniah meski belum kelas III SD, Marzuki kemudian membuka kelas persiapan madrasah diniah.

Saat mengikuti kelas persiapan, santri dibimbing mengenal membaca dan menulis Alquran, ibadah salat dan menghafal doa sehari-hari.

Ketua Yayasan Pendidikan Al Islam, Solo, M Furqon Hidayatullah, menjelaskan kurikulum di Madrasah Diniah Al Islam bertujuan memperdalam ilmu agama yang diperoleh santri di sekolah formal.

Advertisement

Mereka yang ikut madrasah diniah juga ikut pembelajaran formal di Yayasan Pendidikan Al Islam. Materi pembelajaran madarsah diniah meliputi hadis, tafsir Alquran, fikih, materi tentang akhlak islami, ibadah dan lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif