Kolom
Jumat, 14 Desember 2012 - 08:51 WIB

KOLOM: Galau Kiamat 21-12-2012

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Oleh: Ismatillah A Nu’ad

Advertisement

“21 Desember 2012 adalah hari terakhir hidup di dunia,” demikian salah satu update status di akun Facebook seorang teman. Pasalnya, menurut keyakinan Suku Maya, sistem kalender atau penanggalan mereka akan berakhir pada hari itu. Sehingga tak akan ada hari lagi setelahnya, kecuali Hari Akhir atau Kiamat.

Pasnya lagi, kelanjutan dari update status teman saya di Facebook itu, pada tanggal 21 Desember bertepatan dengan hari Jumat. Dimana menurut Hadis Nabi Muhammad yang dikeluarkan (takhrij) oleh tiga perawi yakni Muslim, Ahmad dan Turmudzi, yang terkenal dengan kumpulan Hadis Sahihnya, menyebutkan bahwa Kiamat akan terjadi pada Hari Jumat. Namun, kembali lagi, hanya Allah yang maha tahu segalanya (wallahu ‘alam), memang mungkin saja benar bahwa Kiamat akan terjadi pada Hari Jumat, tapi pertanyaannya, Jumat kapan?

Advertisement

Pasnya lagi, kelanjutan dari update status teman saya di Facebook itu, pada tanggal 21 Desember bertepatan dengan hari Jumat. Dimana menurut Hadis Nabi Muhammad yang dikeluarkan (takhrij) oleh tiga perawi yakni Muslim, Ahmad dan Turmudzi, yang terkenal dengan kumpulan Hadis Sahihnya, menyebutkan bahwa Kiamat akan terjadi pada Hari Jumat. Namun, kembali lagi, hanya Allah yang maha tahu segalanya (wallahu ‘alam), memang mungkin saja benar bahwa Kiamat akan terjadi pada Hari Jumat, tapi pertanyaannya, Jumat kapan?

Lalu bagaimana sikap kita menghadapi isu “Kiamat 2012” yang diprediksi Suku Maya akan jatuh pada 21 Desember itu?

Bagi kita umat beragama, tentu memiliki pegangan. Seperti bahwa Allah lah yang sesungguhnya maha kuasa dan maha tahu perihal kapan datang Hari Kiamat. Ada dalil dalam al-Quran, misalnya, menyebut “yas’aluunaka ‘ani al-Sya’ah ayyaana mursaaha, qul innama ‘ilmuhaa ‘indallahi” (al-‘Arof, 187) bahwa “tiadalah satu pun dari makhluk Allah yang mengetahui secara persis perihal kapan datang Hari Kiamat, kecuali hanya Allah saja.”

Advertisement

Misalnya, Hadis Nabi yang Sahih menyebut bahwa akan datangnya Kiamat dicirikan dengan, pertama, jika kesombongan sudah menjadi panglima. Orang kaya berlomba-lomba dengan kesombongannya, membangun rumah-rumah bertingkat, gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi nyaris mengenai angkasa. Ciri kedua, jika sudah banyak seorang anak yang menjadikan ibunya yang sudah tua seperti babu atau pembantu.  Ciri ketiga ditariknya ilmu agama oleh Allah, banyaknya ulama yang meninggal, dan sebaliknya merebaknya kebodohan, mengaku orang pintar sebenarnya orang bodoh.

Selain itu, ciri-ciri yang lainnya dari Hadis Nabi menyebutkan, bahwa gerbang dari penjara Ya’juj dan Ma’juj semakin menipis, sehingga akan dengan sangat mudahlah kedua makhluk itu menjebolnya. Ya’juj dan Ma’juj bukanlah makhluk mitologis, ia diyakini keberadaannya secara ghaib bukan hanya oleh umat Islam, melainkan juga dikenal dalam kitab-kitab perjanjian lama yang disebut juga Gog and Magog.

Dua makhluk yang digambarkan, satu kecil-kecil laksana kurcaci yang dapat berlari kencang lagi rakus, sementara yang kedua besar-besar laksana raksasa namun memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional alias banyak cacad dan juga rakus. Kedua makhluk itu akan menyerbu alam dunia bak air bah, dengan sangat cepat menghabiskan segala persediaan makanan dan minuman yang ada hingga umat manusia terkena krisis pangan yang akut, sehingga kelaparan pun dimana-mana serta kematian akibat kelaparan tak dapat dielakan.

Advertisement

Ciri-ciri akan datangnya Kiamat dalam Hadis Nabi lainnya menyebut kisah kedatangan Dajjal. Makhluk dari keturunan anak cucu Adam yang memfitnah umat manusia dengan fitnah yang besar, sehingga dijuluki al-Kadzaab! Fitnah Dajjal akan memporak-porandakan kehidupan umat manusia, hingga saling membunuh dan seterusnya. Fitnah Dajjal disebutkan, bahkan bisa menempatkan manusia laksana Tuhan sekalipun. Dajjal pun memfitnah bahwa dia bisa menghidupkan sesuatu dari yang mati. Pendeknya, sebuah fitnah besar yang membuat kehidupan umat manusia menjadi kolaps.

Sebetulnya, yang paling substantif bagi kita umat beragama dalam menghadapi isu “Kiamat 2012” adalah mempertanyakan sudah sejauhmana tingkah-polah laku kita selama hidup di dunia ini? Apakah sudah sesuai dengan anjuran-anjuran agama, dimana berpihak pada kebaikan dan menjauhkan diri dari sifat-perbuatan buruk? Sudah berapa banyakkah tabungan amal kebaikan kita untuk kehidupan di akhirat nanti, atau malah sebaliknya, begitu banyak keburukan yang telah kita perbuat? Jika kita telah merasa bahwa sudah banyak amalan baik yang kita tabung untuk kehidupan akhirat, maka tak perlulah takut dan khawatir perihal kapan Hari Kiamat itu akan datang.

Dalam al-Quran diterangkan mengenai dahsyatnya Hari Kiamat. “Bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, perut bumi dikeluarkan, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi begini?”. Pada hari itu manusia yang telah mati ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.(Al-Zalzalah, 1-8)

Advertisement

Disebutkan pula, “Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri kita dibalas dengan apa yang kita usahakan (Thahaa, 20).

Maksudnya, segala amalan atau perbuatan baik dan buruk, akan dibalas oleh Tuhan. Ganjaran dari amal baik, dan hukuman bagi amal buruk, adalah nyata adanya. Semua akan bisa dilihat setelah dunia ini berakhir dan umat manusia digiring ke alam Barzakh untuk diperlihatkan tentang amalan-amalannya, yang selama ini telah tercatat di Lauh al-Mahfudz.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif