Soloraya
Selasa, 11 Desember 2012 - 17:49 WIB

Pelajar Pun Harus Siap Tanggulangi Bencana

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang peserta mencoba memadamkan api dalam tong di halaman Kantor Pemkab Boyolali, Selasa (11/12/2012). Kegiatan itu merupakan bagian dari Simulasi Penanganan Darurat Bencana bagi Pelajar yang diadakan BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Boyolali. (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Salah seorang peserta mencoba memadamkan api dalam tong di halaman Kantor Pemkab Boyolali, Selasa (11/12/2012). Kegiatan itu merupakan bagian dari Simulasi Penanganan Darurat Bencana bagi Pelajar yang diadakan BPBD Provinsi Jateng dan BPBD Boyolali. (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Alvian, 13, tampak serius memperhatikan arah embusan angin yang mempermainkan kobaran api yang menyala di dalam tong yang diletakkan di depan halaman Pendapa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Selasa (11/12/2012) siang. Kedua tangannya membawa tabung pemadam kebakaran ringan yang siap disemprotkan ke arah api tersebut. Pada saat yang tepat, siswa Kelas VII SMP 2 Boyolali itu pun segera menyemprotkan isi dari tabung pemadang kebakaran tersebut hingga api padam seketika.
Advertisement

Yang dilakukan Alvian tersebut merupakan bagian dari pelatihan penanganan bencana kebakaran dalam serangkaian kegiatan Simulasi Penanganan Darurat Bencana bagi Pelajar yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Boyolali, Selasa. Kegiatan itu diikuti sekitar 300 pelajar tingkat SMP dan beberapa guru selaku pendamping. Selain dari BPBD Provinsi Jateng, kegiatan itu juga mendatangkan pemateri dari Tim SAR Boyolali.

Menurut Kasi Pencegahan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Boyolali, Guntur Widodo, 300 peserta dalam kegiatan itu merupakan perwakilan dari 14 sekolah tingkat SMP dan sederajad dari wilayah Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Boyolali. “Kegiatan ini memberikan pengetahuan, pemahaman sekaligus pelatihan kepada pelajar maupun guru-gurunya terkait kesiapsiagaan terhadap bencana. Hari ini [kemarin], praktik yang dilaksanakan adalah untuk penanganan bencana kebakaran. Dimaksudkan agar para pelajar dan guru-gurunya, termasuk pihak sekolah agar lebih siap dalam penanggulangan bencana,” terang Guntur.

Koordinator penyelenggara simulasi dari BPBD Provinsi Jateng, Sudarsono, menyampaikan hal senada. Dijelaskan dia, dipilihnya kalangan pelajar untuk mengikuti kegiatan itu karena sekolah merupakan media sumber belajar bagi masyarakat, sehingga sekolah akan lebih dipercaya dibandingkan sumber lain. Pihaknya juga berharap para pelajar akan lebih memahami tata cara penanggulangan bencana sehingga jika terjadi bencana bisa mengambil tindakan penyelamatan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Advertisement

“Dengan pelatihan ini diharapkan pelajar akan memahami tata cara penanganan bencana, langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana, tehnik pertolongan kepada korban dan teknik penyelamatan,” katanya. Disebutkan dia, selama 2012 ini, BPBD Provinsi Jateng menggelar pelatihan penangganan bencana di tiga kabupaten, yaitu Boyolali, Kudus dan Banyumas. “Selain pelajar, pelatihan yang sama juga diadakan untuk pamong desa, kelompok pemuda dan relawan,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif