SOLOPOS.COM - terminal Sunggingan, Boyolali (JIBI/SOLOPOS/Dok)
BOYOLALI — Wacana relokasi Terminal Sunggingan, Boyolali, yang dilontarkan Bupati Seno Samodro, Mei lalu, masih dinanti kejelasannya oleh sejumlah pelaku usaha. Ternyata, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Boyolali, saat ini, tengah mengupayakan peningkatan status terminal tersebut.
“Jadi yang dulu itu sebenarnya bukan [rencana] relokasi melainkan pembangunan unit baru [di Penggung]. Jika bisa terminal yang ada dipertahankan dan bisa menjadi terminal kelas A,” jelas Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dishubkominfo Boyolali, Sigit Harimulyo saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/12/2012).
Sigit yang mengaku berada di Bali untuk mengikuti rapat koordinasi antar wilayah, saat itu menjelaskan pihaknya bakal melakukan pengkajian. Walaupun secara resmi pengkajian itu dimulai Januari 2013 nanti, dia mengaku telah mencicilny dengan pengumpulan informasi.
“Terakhir sudah kami perbincangkan dengan Direktorat Jendral Angkutan Darat. Januari mulai kajian,” tandasnya.
Salah satu syarat menjadi terminal kelas A, lanjut dia, adalah ketersediaan lahan. Minimal, lahan untuk terminal seluas lima hektare. “Saat ini Terminal Sunggingan satu hekater, tapi luas bukan syarat prioritas,” ungkapnya.
Dengan peningkatan status kelas itu, Sigit menjelaskan pihaknya bisa meningkatkan pelayanan. Imbas lainnya, pihaknya bisa mengatur bus antar kota antar propinsi (AKAP). “Yang jelas akan ada peningkatan, soal tenaga kerja kan urusan BKD. Yang penting potensinya,” ucapnya.
Sigit menyebut jaringan trasportasi merupakan salah satu hal yang menjadi unsur kajian untuk mempersiapkan target tersebut. Hal itu mencakup jaringan mulai angkutan perdesaan.
