News
Senin, 10 Desember 2012 - 15:01 WIB

The Untouchable Al Capone: Persaingan Dengan North Side (XV)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dion O’Banion (google)

Dion O’Banion (google)

Sementara Al sering dikaitkan dengan pembunuhan, faktanya ada geng lain yang bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan. Dengan kelompok-kelompok itu, Al dan Torrio terus berusaha sejalan dan membangun hubungan, meskipun sangat rentan.

Advertisement

Salah satunya adalah geng North Side pimpinan Dion O’Banion.

Sosok flamboyan yang dikenal sebagai juragan toko kembang ini mempunyai tampang yang selalu ceria. Namun di balik senyum yang selalu tersungging itu, terdapat pistol yang selalu siap di balik setelannya dan tangannya akan sangat cepat dan ringan menggunakannya setiap saat. Tanpa pikir panjang, dia dengan mudah menembak mati seseorang, bahkan di depan kerumunan ramai dan tanpa alasan yang berarti.

Masalah terburuk muncul saat O’Banion bermusuhan dengan Genna bersaudara, yang merupakan sekutu Torrio. O’Banion ingin membunuh Genna bersaudara karena mereka menjual minuman keras kepada para pelanggannya.

Advertisement

Torrio yang tak menginginkan terjadi perang antargeng, menawarkan kepada O’Banion untuk pensiun dan pindah ke Colorado, dengan imbalan pabrik birnya, Bir Sieben, akan dibeli. Namun, O’Banion malah berniat menipu dan menjebak Torrio.

Dia bersekongkol dengan aparat berwenang dan mengatur pertemuan di barik birnya. Selain berhasil membuat Torrio ditangkap, O’Banion menolak mengembalikan uang senilai US$500.000 atas kesepakatan akuisisi pabriknya.

Lebih buruk lagi, O’Banion memutarbalikkan fakta dan membual bahwa dirinyalah korban penipuan Torrio. Nasibnya pun disegel. Torrio yang habis kesabarannya memerintahkan pembunuhan O’Banion.

Advertisement

Pemakaman Mike Merlo, pimpinan masyarakat Sisilia di Chicago yang meninggal akibat kanker, dilaksanakan dengan pemesanan bunga-bunga dari toko O’Banion. Frankie Yale, yang kala itu telah menjadi pimpinan cabang New York, menyatakan kesediaannya untuk membantu.

Pada 10 November 1924, Yale bersama John Scalise dan Albert Anselmi, mendatangi toko bunga O’Banion. Para pekerja O’Banion yang tak menaruh curiga, membiarkan bos mereka sendirian bersama ketiga pria itu. (Bersambung Bagian XVI)

Dari berbagai sumber

Bagian XIV

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif