Soloraya
Senin, 10 Desember 2012 - 22:15 WIB

BENCANA: 138 Titik Longsor Ancam Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI — Sebanyak 138 titik sangat rawan tanah longsor mengancam masyarakat Wonogiri. Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Wonogiri mendata musim hujan ini ada 446 titik wilayah rawan tanah longsor.

Advertisement

Kepala Bidang Bina Linmas (Kesbangpolinmas) Wonogiri, Suwarso, mengatakan titik longsor dikategorikan menjadi lima tingkatan yaitu sangat rawan longsor, rawan, cukup rawan, tidak rawan longsor, sangat tidak rawan longsor.
Dia menambahkan  dari 446 titik itu, sebanyak 174 titik berada di Kecamatan Tirtomoyo, sedangkan jumlah lainnya menyebar di berbagai kecamatan di Wonogiri.

“Titik tanah longsor paling rawan dan paling banyak di Tirtomoyo, Girimarto dan Jatiroto,” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Senin (10/12/2012).

Suwarso menambahkan tanah longsor masih menjadi bencana paling sering muncul di Wonogiri. Sedangkan bencana lain, kata dia, jumlahnya tidak sebanyak tanah longsor. Menurutnya, struktur geografis Wonogiri kebanyakan pegunungan dan tebing berpotensi besar  bencana tanah longsor saat musim hujan.

Advertisement

“Selain itu, jenis tanah di Wonogiri mayoritas tanah gembur dan tanah lempung sehingga tidak menyimpan air, hal itu juga menjadi penyebab kasus longsor di Wonogiri,” jelasnya mewakili Kepala Kesbangpolinmas Wonogiri, Gatot Gunawan.

Kasubid Bina Linmas (Kesbangpolinmas), Suraji, mengatakan titik rawan banjir di Wonogiri 267 lokasi, titik rawan angin ribut 280 lokasi dan gempa bumi juga 280 lokasi.

“Titik rawan banjir paling banyak muncul di wilayah Pracimantoro, Wuryantoro dan Eromoko. Sedangkan angin ribut dan gempa bumi menyebar di sejumlah wilayah,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif