SOLOPOS.COM - Situasi rumah korban tenggelam di Bengawan Solo, Sabtu (8/12/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)
Situasi rumah korban tenggelam di Bengawan Solo, Sabtu (8/12/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)
KARANGANYAR — Salah satu bocah yang diduga tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Taufiq Nur Hidayah, 4, warga RT 001/RW 003, Dusun Tlumpuk, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar ditemukan tewas di pinggir sungai, Sabtu (8/12/2012) sekitar pukul 06.15 WIB. Korban ditemukan mengambang tersangkut akar pohon bambu di pinggir sungai di sekitar Dusun Srimbit, Desa Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, menyebutkan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Semarang, SAR Karanganyar, BPBD Karanganyar, SAR MTA, SAR UNS Solo, Polsek Kebakkramat, Anak Gunung Lawu (AGL) dan PMI Karanganyar kembali melakukan penyisiran di sepanjang sungai untuk mencari keberadaan korban. Saat ditemukan, korban masih memakai kaos dan celana pendek. Sementara satu bocah lainnya, Anastasya Maybia Novi, 8, ditemukan pada Jumat (7/12/2012) lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru K, mengatakan jarak antara lokasi kejadian dengan penemuan mayat korban sepanjang 12 km. Pihaknya berkoordinasi dengan SAR dan Tagana Sragen selama proses penyisiran sungai. Terdapat tujuh pos pencarian yakni empat pos di wilayah Karanganyar dan tiga pos di wilayah Sragen.
“Mayat korban mengambang di pinggir sungai, tersangkut akar pohon bambu. Kami selallu berkoordinasi dengan SAR maupun Tagana Sragen untuk mencari keberadaan korban,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Sabtu pagi.
Setelah ditemukan, mayat korban segera dievakuasi ke daratan oleh tim gabungan. Selanjutnya, mayat korban divisum oleh tim dokter. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Mayat korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Rencananya, korban dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB di pemakaman yang berada tak jauh dari rumah korban.
