KARANGANYAR –Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris Widuro, Feri dan Bambang, warga RT 002/RW 002, warga Dusun Pulosari, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Karanganyar.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Widuro ditangkap di sekitar Musala Uswatun Ummah sementara Feri dan Bambang ditangkap di rumahnya. Seorang kerabat terduga teroris, Widuro, Mulyanto, mengatakan kala itu, Widuro pergi ke musala untuk menunaikan salat bersama ayah dan adiknya.
Setelah salat, dia dihampiri anggota Densus 88 dan langsung dibawa masuk ke dalam mobil. Saat itu, ayahnya sempat mempertanyakan penangkapan tersebut. Salah satu anggota Densus menjawab, Widuro dibawa untuk dimintai keterangan.
“Tahu-tahu Widuro ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil. Adiknya sempat menangis di depan musala,” katanya saat ditemui wartawan, Jumat siang.
Pihaknya mempertanyakan penangkapan Widuro yang sehari-hari bekerja mencari barang rongsokan. Pasalnya, selama ini, dia tidak pernah terlibat dalam tindak kejahatan atau organisasi terlarang. Bahkan, pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Karanganyar.
Sebagaimana diberitakan Solopos.com Widuro ditangkap pada Kamis (6/12), sementara dua terduga teroris lainnya Feri dan Bambang diringkus di rumahnya pada Jumat (7/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah ketiga terduga teroris tersebut saling berdekatan. Polisi segera memasang police line di sekitar rumah terduga teroris yang ditangkap tersebut. Dari rumah Feri ditemukan serbuk hitam yang menjadi bahan dasar pembuat bom, tiga buah bom molotov, rangkaian bom dan senter.