Soloraya
Kamis, 6 Desember 2012 - 15:20 WIB

Hujan Deras, Picu Kematian Ikan Nila di Waduk Cengklik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karamba di Waduk Cengklik (Mahardini Afifah/JIBI/SOLOPOS)

Karamba di Waduk Cengklik (Mahardini Afifah/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI — Hujan dengan intensitas sedang hingga ringan yang melanda kawasan Waduk Cengklik Rabu (5/12/2012) sore hingga Kamis (6/12/2012) dini hari menyebabkan ikan nila milik petani mati 5% dari total populasi. Selain hujan, kondisi ini juga dipicu perubahan cuaca yang belum stabil.

Advertisement

Petani Keramba Waduk Cengklik, Purwanto, 38, ketika ditemui Solopos.com di Waduk Cengklik, Kamis, menuturkan populasi ikan nila di lima kolam patok miliknya berkurang 5%. “Hujan Rabu malam ini, ikan nila yang mati sekitar 5%. Total ikan yang saya pelihara ada 20 kuintal. Kerugian cukup lumayan kira-kira 100 Kg,” paparnya.

Menurut Purwanto, kondisi keramba pada perubahan cuaca yang belum stabil ini rawan ikan mati. Umumnya ikan yang mati kekurangan oksigen adalah ikan nila. Sedangkan ikan lele dan ikan patin relatif lebih tahan pancaroba.

Petani Keramba lain yang ditemui Espos di Waduk Cengklik, Sukiman, 35, menjelaskan dari empat petak keramba miliknya, hampir 5% populasi ikan nilanya juga mati.

Advertisement

“Meskipun kerugian saya hampir 140 Kg, namun saya masih bersyukur karena kerugian kali ini terhitung relatif kecil. Saya kehilangan 80% ikan nila karena kekeringan yang melanda keramba dua bulan yang lalu,” ujarnya.

Kondisi ikan nila di keramba Waduk Cengklik, menurut Sukiman, saat ini masih relatif bagus. Ikan nila masih mau mengonsumsi makanan.

Sekretaris Paguyuban Budidaya Keramba Jaring Apung Mina Sejahtera, Rohmad, ketika ditemui Solopos.com di kantornya, menjelaskan ikan yang mati pascahujan yang melanda kawasan Boyolali dan perubahan cuaca belum mengurangi populasi ikan secara signifikan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif