Soloraya
Selasa, 4 Desember 2012 - 21:30 WIB

Pemkot Kebut Keruk Sedimentasi Sungai dan Drainase

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo siap ngebut pengerjaan pengerukan sedimentasi di seluruh saluran drainase dan sungai di Kota Bengawan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pengendalian banjir menyusul datangnya musim penghujan.

Demikian disampaikan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Agus Djoko Witiarso dan Komisi II DPRD di sela-sela pengecekan alat hydraulic excavator di kantor Pemadam Kebakaran Kota (PMK), Selasa (4/12/2012). Dua alat senilai Rp2,1 miliar ini dianggarkan pada APBD 2012. Dalam pengecekan itu, Walikota melakukan pengecekan langsung dengan menggunakan alat tersebut.

Advertisement

“Begitu ini (alat hydraulic excavator) diserahkan langsung akan dioperasionalkan. Tidak menunggu lama lagi. Karena sudah musim hujan,” ujar Rudy sapaan akrabnya.

Rudy menilai tingkat sedimentasi sejumlah sungai maupun saluran drainase kota sangat tinggi. Dia mencontohkan seperti halnya sedimentasi Kali Pepe, Kali Anyar, Sungai Gajah Putih yang mengkhawatirkan. Menurutnya, perlu dilakukan pengerukan sehingga sungai mampu menampung debit air yang tinggi ketika hujan deras mengguyur Solo.

“Seperti Gajah Putih kemarin yang longsor itu kan karena ada pulau di tengah. Pulau ini yang langsung akan dikeruk,” ujarnya.

Advertisement

Agus Djoko Witiarso mengatakan dua alat hydraulic excavator baru datang Sabtu (1/12/2012) lalu. Dia menerangkan kedua alat ini masing-masing hydraulic excavator memiliki kapasitas pengerukan 0,8 meter kubik dan mini hydraulic excavator dengan kapasitas 0,4 meter kubik. “Dua hydraulic excavator dianggarkan dalam APBD 2012 senilai Rp2,1 miliar. Nanti alat yang kecil digunakan untuk ngeruk sedimentasi drainase dan yang besar untuk sungai,” katanya.

Selain dua unit hydraulic excavator, Agus menambahkan juga membeli dump truck atau truk pengangkut muatan tanah kerukan. Jumlah dump truck yang dimiliki hanya tiga unit. Padahal, dia mengatakan idealnya minimal lima unit dump truck yang harus dimiliki. Hal ini untuk menghindari jarak yang terlalu jauh dari pengambilan dan pembuangan hasil tanah kerukan.

“Kalau tiga jaraknya terlalu jauh. Idealnya ya harus lima. Tapi tiga juga tidak masalah,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan akan segera mengoperasional dua hydraulic excavator yang telah diterima. Alat ini langsung digunakan untuk mengeruk tanah sedimentasi yang tinggi di saluran drainase kota maupun sungai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif