SRAGEN-Ratusan orang yang mengklaim sebagai kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Sragen menyatakan mengundurkan diri, Selasa (4/12). Mereka kecewa dengan kepemimpinan Bambang Samekto selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sragen.
Pengunduran diri itu diumumkan secara terbuka dalam aksi demonstrasi yang digelar di Alun-Alun Sragen, Selasa. Mereka membakar puluhan atribut partai dan beberapa kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan “Selamat tinggal PDI Perjuangan. Hai Bambang Samekto, jangan kau khianati lagi partaimu.”
Koordinator aksi, Sunarto, mengungkapkan aksi pengunduran diri itu merupakan akumulasi kekecewaan kader dan simpasisan PDI Perjuangan terhadap Bambang Samekto. Menurutnya ada sekitar 600 anggota dari 20 pengurus anak cabang (PAC) di Kabupaten Sragen yang mengundurkan diri. Ia menilai Bambang tidak mencerminkan sosok pemimpin yang konsisten, terlibat dalam kunjungan kerja fiktif, tidak mau mendengarkan aspirasi rakyat, terlibat dalam permainan pemilihan perangkat desa dan suka dengan dunia malam.
“Kita menuntut pengurus DPP dan DPD turun tangan menangani hal ini. Jika ketua diganti, kami akan kembali menjadi kader PDIP karena kami masih mencintai partai,” jelasnya kepada wartawan.
Mantan wakil ketua DPC PDIP Sragen itu meminta DPP mengganti ketua DPC dengan orang yang lebih baik. Jika tidak, menurutnya hal itu akan mempengaruhi perolehan suara PDIP pada Pemilu 2014. Ia memerkirakan, jika saat ini ada 17 anggota DPRD dari PDIP, kemungkinan nanti hanya bisa meraih delapan kursi.
Menanggapi hal itu, Bambang yang sedang mengikuti kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur, mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh di lapangan, mereka yang menggelar aksi demonstrasi bukan kader PDIP. Sebagian dari mereka adalah mantan kader yang kecewa. Ia menilai orang-orang itu ditunggangi pihak-pihak tertentu untuk kepentingan Pemilu 2014. “Jika saya dinilai tidak becus dalam memimpin partai, tidak becus bagaimana,” ujarnya ketika dihubungi solopos.com.
Terkait dugaan keterlibatan dirinya dalam kunker fiktif, terangnya, ia sudah diperiksa pihak Kejaksaan Negeri dan dinyatakan tidak terbukti. Soal anggapan dirinya terlibat dalam permainan pemilihan perangkat desa, Bambang menantang mereka untuk membuktikannya.
Bambang juga yakin aksi demonstrasi itu tidak akan mempengaruhi perolehan suara PDI Perjuangan pada Pemilu 2014. Kejadian pembakaran atribut PDIP pernah terjadi tahun 2002. Namun kenyataannya pada Pemilu 2004, suara PDI Perjuangan di Sragen justru meningkat dibandingkan Pemilu tahun 1999.