SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
BOYOLALI — Hasil uji materi dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen usulan warga tentang alih status desa ke Kelurahan Mojosongo, dipastikan selesai pekan ini. Selanjutnya, polisi berjanji fokus melanjutkan pemeriksaan saksi-saksi untuk melengkapi keterangan saksi-saksi sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Dwi Haryadi mewakili Kapolres AKBP Budi Haryanto, Kamis (29/11/2012). “Sudah kami komunikasikan dengan labfor [Laboratorium Forensik Mabes Polri yang berada di Semarang]. Ada kendala teknis tapi dalam pekan ini klir,” kata Dwi di ruang kerjanya kepada Solopos.com.
Dia akan mengambil hasil uji materi itu pekan depan. Uji materi itu berupa pembandingan dokumen usulan warga, berisi tanda tangan warga, yang kemudian dijadikan salah satu dasar alih status kelurahan.
Pembandingan dilakukan setelah ada laporan dari Mantan Ketua DPRD Boyolali periode 1999-2004, Miyono. Miyono merasa tanda tangannya sebagai warga Desa Mojosongo dipalsu.
Setelah memeriksa saksi tambahan, lanjut Dwi, akan ditentukan calon tersangka dari tindak yang diduga melawan hukum itu.
“Setelah kami ambil baru diarhkan ke saksi-saksi lain kemudian mencari calon tersangkanya siapa,” tandasnya.
Sementara itu, Budi Kuswanto, salah satu pengacara yang mendampingi warga Kemiri, Mojosongo yang juga merasa dipalsukan tandatangannya dalam usulan alih status desa itu, mengatakan akan menunggu tindakan yang dilakukan Polres Boyolali.
“Jika dilihat kasusnya jelas tapi kami tunggu dulu tindakan polisi. Ada kasus yang sulit ditangani ada juga sebaliknya. Jika [langkah polisi] terlalu lama, kami akan meminta kepastian kasus ini terkategori dalam kesulitan seperti apa,” ujar Budi Kuswanto.