SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JAKARTA— ‘Sekejam-kejamnya ibu tiri lebih kejam dari ibu kota’. Peribahasa itu tampaknya tak berlaku bagi Nurlena, 26 tahun.
Ibu muda ini tega menganiaya putri tirinya yang masih berusia empat tahun, Aini Junistisia, hingga merenggang nyawa di kawasan Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
“Ibu kandung korban yang melaporkan tersangka ke Polres Metro Jakarta Selatan,” terang Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Aswin, Kamis.
Dikatakannya, ibu kandung Aini sempat membawa putrinya yang telah tidak sadarkan diri ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Usai dari rumah sakit itu, ibu kandung korban melaporkan tersangka atas dugaan tindak pidana penganiayaan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Aswin menuturkan, petugas menemukan terdapat luka memar yang diduga akibat tindak penganiayaan pada bagian tubuh korban di kepala, mata, dan lainnya.
“Diduga pelaku sempat membenturkan kepala balita korban itu ke tembok, mencolok mata, memukul dan membanting tubuh korban bernama Aini itu dalam kondisi terikat,” katanya.
Tersangka Nurlena yang sedang hamil empat bulan, diduga menganiaya Aini sejak September 2012 dengan alasan anaknya dianggap nakal.
Dokter RS Fatmawati menyatakan korban meninggal dunia pada Kamis (29/11) pagi, setelah menjalani perawatan intensif selama lima hari.
“Tersangka sudah ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan, namun rencananya akan dilimpahkan ke Polresta Tangerang,” katanya.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan, Inspektur Satu Anggraini Putri menjelaskan Nurlena menganiaya Aini karena alasan kesal dengan kenakalan putrinya tersebut.
Aini merupakan anak kandung dari Nahmu Adi Saputra bekerja sebagai usaha warnet dan menikahi Nurlena.
