Soloraya
Kamis, 29 November 2012 - 20:39 WIB

Bocah Berkelamin Ganda Butuh Biaya Operasi...

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Gadis cilik yang diduga berkelamin ganda, Dea Wahyu Saputri, 8, duduk bersama sang nenek di rumahnya, di Dukuh Sidomulyo/Tegal, RT 010/RW 002, Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Rabu (28/11/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Sekilas tidak ada yang aneh dari perilaku Dea Wahyu Saputri. Gadis cilik berusia delapan tahun itu tampak asyik bercengkrama dan bermain dengan teman-temannya.  Hal itu yang terlihat saat Solopos.com dan beberapa wartawan dari sejumlah media massa, menyambangi rumahnya di Dukuh Sidomulyo/Tegal, RT 010/RW 002, Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Rabu (28/11/2012).

Advertisement

Namun ketika bertemu dengan ibu Dea, Parjiyanti, 37, terungkap bahwa gadis itu memiliki kelainan pada alat kelaminnya. Gadis tersebut diduga berkelamin ganda. Sang ibu menuturkan kelainan tersebut sudah diketahuinya saat melahirkan anak bungsunya itu.

“Saat Dea lahir, kami memang sudah mengetahui ada kelainan pada alat kelaminnya, yaitu di bagian atas vagina ada daging kecil yang menyerupai batang penis,” ungkap Parjiyanti.

Advertisement

“Saat Dea lahir, kami memang sudah mengetahui ada kelainan pada alat kelaminnya, yaitu di bagian atas vagina ada daging kecil yang menyerupai batang penis,” ungkap Parjiyanti.

Mengetahui kelainan tersebut, Parjiyanti dan suaminya, Sudarman, 37, kemudian memeriksakan kondisi anaknya itu ke rumah sakit (RS) dan dokter ahli. “Kami pernah memeriksakan kondisi Dea ke RSU Banyudono, namun kemudian dirujuk ke RSUD Dr Moewardi karena peralatan di sana lebih lengkap,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RS dan dokter tersebut, termasuk sudah dilakukan USG, rontgent dan tes darah, Parjiyanti mengatakan anaknya diketahui berjenis kelamin perempuan.

Advertisement

Diakui Parjiyanti kelainan yang dialami anaknya itu sedikit mengganjal hatinya. Parjiyanti mengaku sebenarnya malu jika adanya kelainan pada diri anaknya itu terungkap. Namun diakuinya, dirinya juga khawatir jika kondisi itu akan berpengaruh terhadap masa depan anaknya itu. Sehingga dirinya berkeinginan untuk melakukan operasi terhadap anaknya tersebut.

Sayangnya, keinginan itu terbentur dengan masalah dana. Untuk biaya operasi Dea tersebut, Parjiyanti menyebut dibutuhkan dana setidaknya Rp4 juta. Diakui Parjiyanti, dana itu sangat besar baginya. Penghasilan Sudarman yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan rata-rata Rp40.000/hari, diakuinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk untuk membayar biaya sekolah Dea dan kakaknya.

Sedangkan Parjiyanti tidak bekerja. Sementara di keluarga mereka, baru Sudarman yang saat ini terkover dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari pemerintah.

Advertisement

“Sejauh ini saya juga sudah berusaha cari pinjaman dari saudara-saudara saya. Saya berharap uang yang sudah terkumpul bisa membiayai operasi anak saya itu. Memang belum sampai segitu [Rp4 juta]. Sedangkan itu kan untuk biaya operasinya saja, belum yang lain-lain, seperti obat, biaya kamar di rumah sakit dan sebagainya,” ungkap Parjiyanti.

Langkah lain yang sudah ditempuh orangtua Dea, lanjut dia, adalah mengajukan permohonan agar Dea bisa terkover dalam program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) oleh Pemkab Boyolali. “Kemarin sudah dibantu juga oleh Pak Lurah [Kepala Desa Cepokosawit, Slamet] akan diupayakan bisa masuk dalam program Jamkesda,” tuturnya.

Parjiyanti berharap upaya itu dapat terealisasi segera sehingga operasi Dea bisa segera dilakukan. Dihubungi melalui ponselnya, Kades Slamet mengakui hal itu. Kades mengatakan saat ini pihaknya baru konsultasi ke dinas terkait tentang prosedur Jamkesda. “Sedang kami upayakan agar keluarga bisa terbantu. Saat ini kami sedang konsultasi ke dinas tentang prosedur Jamkesda,” kata Kades.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif