Lifestyle
Selasa, 27 November 2012 - 11:46 WIB

Polusi Udara Tingkatkan Risiko Anak Menderita Autis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Sebuah studi menemukan bahwa paparan polusi udara dari mobil dan truk selama kehamilan hingga tahun pertama bayi berkaitan dengan peningkatan risiko autisme.

Penelitian yang diterbitkan hari ini dalam Archives of General Psychiatry, seperti dilansir oleh Bloomberg. Selasa (27/11/2012), membandingkan 279 anak-anak autis dengan 245 anak-anak yang tidak memiliki gangguan sosial dan komunikasi.

Advertisement

Para peneliti mengatakan anak-anak yang tinggal di rumah dengan polusi udara perkiraan level tertinggi dari lalu lintas, tiga kali berpotensi terserang autis dibandingkan dengan paparan yang diprediksi rendah.

Menurut National Institutes of Health, penyebab autisme tidak diketahui, meskipun demikian faktor genetik menjadi salah satu di antara penyebab lingkungan lainnya yang telah terduga yakni diet, perubahan saluran pencernaan, keracunan merkuri, dan sensitivitas vaksin.

“Temuan ini memiliki implikasi yang besar bagi kesehatan masyarakat karena paparan polusi udara merupakan hal umum dan mungkin memiliki efek neurologis abadi,” tulis para penulis, dipimpin oleh Heather Volk, Asisten Profesor Preventive Medicine University of Southern California di Los Angeles, dalam studi mereka.

Advertisement

Risiko autisme meningkat dari polusi udara yang dihasilkan oleh lalu lintas mobil ataupun truk yang disebabkan oleh partikel kanlpot, meskipun studi ini tidak mengukur partikel di salah satu rumah anak-anak yang dianalisis.

Sebaliknya, peneliti menggunakan alamat ibu untuk mengetahui seberapa besar polusi udara tersebut. Selain itu, penelitian ini tidak mengeksplorasi sumber polusi dalam ruangan, seperti perokok pasif.

US Environmental Protection Agency memaparkan polusi dari partikel kecil diketahui dapat menyebabkan serangan jantung, kematian dini, penurunan fungsi paru-paru, dan asma. Partikel-partikel tersebut berasal dari pabrik pengolahan batu bara, knalpot mobil, perapian, tungku, dan sumber-sumber lainnya, yang umum di daerah perkotaan.

Advertisement

Sebuah penelitian sebelumnya mengatakan penurunan polusi sekitar 7 mikrogram per meter kubik dapat meningkatkan harapan hidup selama 5 bulan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui bagaimana polusi udara berinteraksi dengan autisme.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan 1 dari 88 anak di Amerika Serikat mengidap autisme atau gangguan terkait pada Maret 2008, periode data terakhir yang tersedia. Angka tersebut naik 23% dari 2006.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif