SOLOPOS.COM - Inilah kondisi Pasar Bunder Sragen. Eksistensi pasar tradisional terancam dengan munculnya pasar modern di Bumi Sukowati, salah satunya minimarket waralaba. (JIBI/SOLOPOS/Ponco Suseno)
SRAGEN — Sebagian kios di Pasar Bunder Sragen akan direnovasi pada 2013. Pasar yang menjadi percontohan nasional pasar sehat itu, mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat senilai Rp800 juta lebih.
Kepala Dinas Perdagangan Sragen, Adi Dwijantoro, mengungkapkan sebagai pendamping DAK, Dinas Perdagangan mengusulkan dana pendamping dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2013 sebesar Rp107 juta.
Bagian yang akan direnovasi rencananya kios Pasar Bunder yang ada di bagian luar. Ketika Pasar Bunder bagian tengah dibangun beberapa tahun silam, kios bagian luar belum direnovasi.
“Pasar Bunder ditetapkan sebagai contoh pasar sehat mulai 2010. Jadi kita terus mengupayakan adanya penyempurnaan kondisi pasar,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (26/11/2012).
Selain renovasi kios, ungkapnya, pintu utama Pasar Bunder juga akan diperbaiki agar kendaraan pemadam kebakaran bisa masuk hingga tengah Pasar Bunder. Saat ini, kendaraan pemadam kebakaran sulit masuk ke bagian tengah pasar karena posisi pintu dan lorong pasar tidak sejajar.
“Kebakaran Pasar Bunder yang terjadi beberapa tahun lalu menjadi pelajaran berharga. Jika suatu saat terjadi kebakaran di tengah pasar, mobil pemadam kebakaran bisa masuk untuk segera memadamkan api agar tidak menjalar,” terangnya.
Lurah Pasar Bunder, Mulyanto, menyambut baik rencana renovasi sebagian kios Pasar Bunder. Menurutnya sudah lama kios bagian luar Pasar Bunder, tidak direnovasi. Saat ini jumlah pedagang di Pasar Bunder sekitar 2.300 orang.
