News
Minggu, 25 November 2012 - 20:17 WIB

KREDIT: Bank Pemerintah Mulai Kurangi Kredit Konsumtif Pegawai, Tingkatkan Kredit Usaha Produktif

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

SOLO — Sejumlah bank pemerintah mulai mengurangi porsi pembiayaan konsumsi pegawai dan siap menggenjot pembiayaan produktif khususnya ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Advertisement

Pemimpin Bank Jateng Koordinator Surakarta, Abunasor, menyampaikan tahun 2013 kinerja BPD Bank Jateng Wilayah Surakarta ditarget tumbuh 20%. “Untuk kredit tahun 2013 targetnya Rp4,4 triliun dari pencapaian tahun ini Rp3,7 triliun. Mengenai ekspansi kredit kami akan meningkatkan porsi pembiayaan produktif. Untuk kredit pegawai tetap, tapi fokus utama kami adalah menggenjot kredit produktif,” kata Abunasor.

Saat ini, kata dia, porsi pembiayaan konsumsi pegawai masih mencapai 85% dan kredit produktif baru 15%. Tahun 2014, arah pembiayaan konsumtif pegawai dan produktif menjadi 60:40. “Tahun 2013 bertahap 75:25 dulu.”

Pergeseran porsi ini merupakan mandat program nasional untuk menjadikan bank pembangunan daerah (BPD) sebagai Bank Regional Champion (BRC). Abunasor melanjutkan, kredit produktif di BPD Bank Jateng Surakarta didominasi ke nasabah ritel. “Karena fokus kami selama ini adalah ritel banking. 90% pembiayaan produktif kami disalurkan ke UMKM.”

Advertisement

Menurut dia, UMKM merupakan pasar yang cukup potensial. Karena selain banyak segmen yang belum tergarap perbankan, UMKM dikenal lebih disiplin terutama dalam angsuran. “Kredit UMKM kami selama ini masuk kategori sehat, dengan posisi non performing loan (NPL) di bawah 1%.”

Sementara itu, mengenai pencapaian kinerja sampai dengan Oktober 2012, Abunasor menjelaskan aset sudah terealisasi Rp5 triliun dari rencana Rp4 triliun. Untuk dana pihak ketiga (DPK) sudah terealisasi Rp4,7 triliun dari rencana Rp3,8 triliun. Kemudian, untuk laba terealisasi Rp247 miliar dari target Rp221 miliar.

Sebelumnya, Direktur PD BPR Bank Solo, Kurlina Dwi Aryani, mengatakan tahun 2013 Bank Solo siap mengejar porsi 40% pembiayaan ke UMKM. Saat ini, porsi pembiayaan UMKM baru 15%. Sisanya, pembiayaan pegawai. Posisi ini, sudah lebih tinggi dari porsi kredit UMKM tahun lalu yang hanya 5%.

Advertisement

“Per Oktober tahun ini, penyaluran kredit kami ke UMKM mencapai nilai Rp6 miliar dari total pembiayaan kami senilai Rp43,8 miliar,” kata Kurlina. Di awal tahun, kredit UMKM hanya Rp3 miliar. “Untuk ekspansi kredit UMKM, kami tidak hanya bidik nasabah pedagang pasar tradisional, tapi juga masuk ke perajin dan pelaku usaha mikro.” Ke depan, lanjut dia, marketing dana dan kredit Bank Solo juga akan di pisah. “Kalau sekarang kan satu marketing bisa menghimpun dana sekaligus menyalurkan kredit. Ke depan, akan dipisah supaya fokus.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif