Soloraya
Sabtu, 24 November 2012 - 13:05 WIB

ABK Sangat Butuh Pendampingan Orangtua

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sangat membutuhkan pendampingan orangtua di masa tumbuh kembang agar bisa cerdas dan mandiri. Pendampingan tersebut dalam bentuk toleransi yang besar terhadap sesuatu yang di luar kebiasaan.

Hal itu disebabkan ABK pada umumnya memiliki sifat yang berbeda dengan anak kebanyakan. Penolakan terhadap kondisi anak-anak yang tidak sewajarnya hingga kontrol yang terlalu ketat ditengarai justru membahayakan perkembangan anak.

Advertisement

Demikian sejumlah kesimpulan acara seminar nasional kesehatan bertema Pentingnya Pendampingan Orangtua pada Masa Tumbuh Kembang untuk Mempersiapkan Anak Cerdas dan Mandiri Khususnya pada Anak Berkebutuhan Khusus di Novotel Hotel, Sabtu (24/11/2012). Dalam seminar tersebut ada empat pembicara yang hadir yakni Prof Dr Myrna Orie Handayani, Prof Dr Indria L Gamayanti, Nenno Warisman serta Nawangsari Takarini NDT, M.Physio, RPT.

Salah seorang pembicara, Indria mengatakan ABK memiliki serangkaian permasalahan pada masa tumbuh kembangnya. Permasalah tersebut bisa terjadi pada perkembangan emosi, kognitif, motorik, sosial atau bahasanya.

“ABK memiliki beragam emosi dan biasanya mereka mengalami kesulitan dalam memahami emosinya sendiri. Jadi jangankan memahami emosi orang lain, untuk mengerti emosi sendiri pun tak mampu. Ini yang harus dipahami orangtua dan lingkungan sekitar supaya jangan selalu menuntut saja,” ujar Indria.

Advertisement

Saat ini banyak terjadi, tambahnya, jangankan lingkungan sekitar namun orangtua sendiri pun menyangkal “perbedaan” yang ada pada putera-puteri mereka. Mereka menuntut anak bisa tumbuh secara normal tanpa memperhatikan kebutuhan anak-anak tersebut.

Untuk anak ABK menurut Indria yang terpenting adalah orangtua menghargai proses anak-anak itu ketika belajar. Jadi jangan terlalu terfokus pada hasil. Hal senada disampaikan pembicara lain, Myrnawati. Dia mengatakan anak-anak yang dikucilkan atau ditelantarkan karena dianggap aib justru akan mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya. Mereka akan tumbuh menjadi generasi yang tidak produktif sehingga justru menjadi beban keluarga.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif