SOLOPOS.COM - foto anglin bersaudara dalam selebaran buron yang dikeluarkan FBI (google)
Allen West yang berulang kali diinterogasi juga menolak mengenai keberadaan Johnson. Saat didesak untuk mengungkapkan setiap kontak yang mungkin dimiliki para tahanan itu, West menolak.
Di sisi lain, para kritikus menunjuk pada fakta, tak pernah ada mayat yang ditemukan sebagai “bukti” para tahanan itu telah meninggal dalam pelarian mereka. Bahkan, pada malam pelarian mereka, seorang pria keturunan Amerika-Afrika, Seymour Webb, dilaporkan bunuh diri dengan cara melompat dari Jembatan Golden Gate.
Meskipun respons atas laporan aksi bunuh diri itu sangat cepat dan pencarian langsung dilakukan, mayat Webb tak pernah ditemukan. FBI yang menerima laporan pelarian itu, selain langsung menggelar pencarian besar-besaran juga menawarkan hadiah bagi siapa saja yang berhasil memberi informasi mengenai ketiganya, yakni senilai US$5.000 per kepala.
Hadiah tersebut sangat besar nilainya pada masa itu. Apalagi, ketiga pelarian dikategorikan sebagai perampok bank, yang pada zamannya bisa berarti mereka adalah para penjahat yang sangat berbahaya.
Misteri pelarian ketiga tahanan itu hingga kini tetap menjadi teori yang menarik untuk dieksplorasi. Setiap tahun, lebih dari satu juta pengunjung melakukan perjalanan ke Alcatraz, hanya untuk menyaksikan secara langsung lokasi bersejarah yang menjadi saksi pelarian fenomenal tersebut.
Bagaimana pun, nama ketiga pelarian itu hingga kini berada dalam “daftar hilang” bukan dalam “daftar mati”. Meskipun kemudian pihak Alcatraz telah menghentikan pencarian, fakta-fakta seputar pelarian itu masih membingungkan para peneliti.
Selama bertahun-tahun, ribuan penelitian telah dilakukan. Surat penangkapan terhadap tiga buronan itu pun tetap aktif dan pencarian oleh pihak federal masih diteruskan.
Lalu, apakah kisah pelarian legendaris yang masih menjadi misteri itu merupakan satu-satunya pelarian para napi dari The Rock? Ternyata tidak. (Bersambung Bagian XVI)
Dari berbagai sumber
Bagian XIV
