Lifestyle
Rabu, 21 November 2012 - 23:29 WIB

Pestisida & Obat Nyamuk Bisa Sebabkan Penyakit Kerancuan Kelamin

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Dokumentasi)

Ilustrasi (Foto: Dokumentasi)

SEMARANG-Selama tahun 2001 hingga 2012 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Semarang telah melakukan operasi ganti kelamin terhadap 600 orang. Khusus 2012 hingga Noveber 135 orang penderita kerancuan kelamin telah dioperasi.

Advertisement

Ketua Tim Penyesuaian Kelamin RSUP dr Kariadi Semarang, Prof Sultana MH Faradz MD, kepada wartawan dalam rangka persiapan seminar dan workshop internasional tentang sel punca dan gangguan perkembangan kelamin di Kampus Undip, Tembalang, Semarang, Rabu (21/11/2012), mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan kerancuan kelamin.

Penyebabnya bisa berasal dari dalam genetik orangtua, serta dari luar yakni obat-obatan hormonal, penggunaan pestisida dan obat nyamuk. ”Kasus kerancuan kelamin ini sebenarnya bisa dilakukan pencegahan sejak dini, hanya saja masyarakat tak tahu,” ujarnya.

Untuk mensosialisasikan kerancuan kelamin ini, Undip akan menggelar International Seminar and Workshop on Stem Cell and Clinical Biology: Stem Cell and Disorders of Sex Development (Seminar dan Workshop tentang sel punca dan Gangguan perkembangan Kelamin).

Advertisement

”Acara berlangsung 23-25 November 2012 di Hotel Santika Primer Semarang. Dengan pembicara pakar dari dalam negeri dan luar negeri,” ujar Prof Sultana yang juga sebagai ketua panitia seminar itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Prof Sultana MH Faradz MD, mengatakan dari jumlah penderita kerancuan kelamin, karena berbagai pertimbangan tidak semuanya melanjutkan ke terapi pengobatan.

Hanya sebanyak 450 orang mengikuti terapi pengobatan.”Dari 450 ini yang selanjutnya dilakukan operasi ganti kelamin sebesar 35% atau 135 orang dan berhasil,” tandasnya.

Advertisement

Lebih lanjut, ahli andrologi Fakultas Kedokteran Undip ini, menyatakan kerancuan alat kelamin bervariasi, dari hipospadia yakni kelainan pada saluran kencing lak-laki, sampai dengan bentuk alat kelamin luar perempuan dan laki-laki yang tak normal.

Adanya kelainan alat kelamin ini sering tak diketahui orang tua, tenaga medis, dan dokter yang mengangani persalinan bayi, sehingga timbul keadaan yang disebut masyarakat kelamin ganda. Di mana secara sepintas alat kelamin bagian luar kelihatan seperti ada penis atau vagina.

”Padahal kalau sejak awal kelahiran dicari kepastian diagnosis secara dini kasus kelamin ganda, tapi istilah yang benar kerancuan kelamin ini bisa ditangani dan anak bisa tumbuh normal,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif