Lifestyle
Selasa, 20 November 2012 - 01:00 WIB

Peplum Kembali Naik Daun

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koleksi Veronica Fashion Solo

Rancangan Cynthia Avelino (Foto: Reuters)

Koleksi Veronica Fashion Solo

Advertisement

Peplum tengah naik daun. Di panggung fashion show dunia penuh bertebaran gaun bermodel peplum. Desainer Brasil Alexandre Herchcovitch, desainer Ukraina Anna Bublik dan desainer Korea Selatan Lie Sang Bong tanpa malu-malu memberikan sentuhan peplum dalam koleksi mereka.

Tren peplum juga merambah Solo sejak beberapa bulan terakhir ini. Sentuhan peplum hadir dalam bentuk atasan, mini dress hingga gaun panjang. Berbicara soal peplum tidak bisa dilepaskan dari sejarahnya.

Advertisement

Tren peplum juga merambah Solo sejak beberapa bulan terakhir ini. Sentuhan peplum hadir dalam bentuk atasan, mini dress hingga gaun panjang. Berbicara soal peplum tidak bisa dilepaskan dari sejarahnya.

Dalam bahasa Yunani, peplum berhubungan erat dengan model tunik di mana ada semacam kerutan yang pada bagian pinggang untuk menciptakan kesan sebuah rok pendek. Peplum berjaya pada 1940-an dengan model blus berkerut di bagian pinggang yang dikombinasikan dengan rok ketat hingga selutut.

Putaran peplum tepat menemui momentumnya pada 1980. Meski sama-sama mengandalkan pinggang sempit dengan kerutan dan kesan bawahan yang mengembang namun pada tahun ini para wanita lebih menyukai gaya mini dress. Oleh sebab itulah, bagian bawah kerutan dibuat lebih panjang sementara rok ketat sebagai pelengkap pada tahun ini mulai menghilang. Pada tahun inilah model peplum berhasil berdiri sendiri.

Advertisement

Tak hanya atasan, yang paling banyak membuat wanita terkesan adalah model mini dress ketat pada bagian paha yang diberi aksen rok mengembang seperti pakaian balet. Menurut desainer Solo, Joko SSP, model peplum dengan tambahan aksen berupa rok mengembang memang terinspirasi dari pakaian balet.

Tujuannya selain membuat tubuh si pemakai menjadi lebih berisi juga menonjolkan bentuk pinggang yang ramping. Oleh sebab itulah mini dress peplum sangat tidak dianjurkan bagi para wanita bertubuh gemuk.

Lantas apakah wanita gemuk tak bisa bergaya dengan peplum? Tidak perlu khawatir. Menurut Joko karena peplum tetap bisa dikenakan siapa saja namun tetap dengan berbagai siasat. Untuk menghindari kesan lebih gemuk karena efek rok yang mengembang dari bahan tulle, rok pendek yang kerap muncul pada busana peplum harus diganti dengan rok panjang hingga bawah lutut.

Advertisement

“Saya pernah melihat Vina Panduwinata dan Titi DJ mengenakannya dan ternyata bagus. Bisa ditiru wanita dengan tubuh berisi lainnya,” ujarnya, belum lama ini.

Salah seorang staf Butik Veronica Fashion, Murti, mengatakan mini dress model peplum kini mulai tren di Kota Solo. Model itu, imbuh dia, baru saja datang dua pekan lalu. Salah satu koleksi peplum yang dipajang di butik tersebut adalah gaun warna hitam di bagian atas sedang di bagian bawahnya menggunakan warna keemasan dengan bordiran hitam yang menonjolkan kesan mewah.

Tambahan tulle yang membuat rok menjadi mengembang dengan lipitan besar hingga menyerupai ombak menciptakan kesan feminim yang kuat tapi tetap ceria. Untuk memperkuat garis feminin pada busana peplum tersebut, desainernya menambahkan rangkap ruffle dengan panjang melebihi rok dari bahan jaring.

Advertisement

Murti mengatakan, warna gelap pada peplum koleksinya cocok digunakan untuk acara pesta. Staf lainnya, Yani, mengatakan koleksi peplum di Veronica Fashion banyak namun warna-warnanya lebih cerah  baik polos hingga motif bunga menyesuaikan dengan penggemar model peplum yang kebanyakan remaja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif