Soloraya
Selasa, 20 November 2012 - 14:47 WIB

Listrik Padam Lebih Dari Sejam, Pedagang Pasar Sunggingan Pilih Pulang

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Sunggingan Boyolali (panoramio.com)

Pasar Sunggingan Boyolali (panoramio.com)

BOYOLALI – Pemadaman listrik yang terjadi di Pasar Sunggingan, Kecamatan Boyolali, Selasa (20/11/2012) siang membuat beberapa pedagang di pasar tersebut menutup kiosnya. Mereka mengaku aktivitas jual beli terganggu, sebab pemadaman listrik telah berlangsung lebih dari satu jam.
Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, saat pemadaman berlangsung kondisi di dalam Pasar Sunggingan gelap. Mayoritas pedagang menggunakan lilin untuk menerangi kios mereka, sementara beberapa pedagang memakai lampu emergency (lampu listrik). Aktivitas jual beli di dalam pasar tidak tampak seramai biasanya, hanya ada satu-dua pembeli yang sedang bertransaksi di tengah suasana gelap. Sementara itu, tiga orang pedagang tampak bersiap menutup kios mereka.

Salah satu pedagang pakaian yang ditemui Solopos.com, Rina, 53 mengatakan pemadaman terjadi sejak pukul 10.30 WIB. “Sampai pukul 12.00 WIB sekarang ini listrik belum menyala. Sambil menunggu listrik kembali menyala, kami tidur. Hla wong dari saat lampu padam tidak ada pembeli, sebelum lampu padam tadi pun hanya ada satu pembeli,” katanya.

Menurut keterangannya, ia dan pedagang lain tidak tahu bahwa hari tersebut akan ada pemadaman listrik. Biasanya, lanjutnya, pemadaman pernah terjadi, tetapi tidak sering dan waktunya tidak pernah lebih dari satu jam. Ia mengaku terganggu dengan pemadaman listrik yang terjadi kali ini karena menyebabkan banyak pembeli enggan masuk ke dalam pasar yang gelap.

Advertisement

Endang, 38, pedagang pakaian lainnya merasakan hal yang sama. Ia mengatakan pemadaman listrik hanya terjadi di Pasar Sunggingan saja. “Tadi sudah cek di Pasar Kota Boyolali, ternyata listrik tidak padam. Sudah ada pedagang yang menguhubungi PLN dan katanya pukul 13.00 WIB listrik kembali menyala. Tetapi beberapa kios di sini malah sudah pada kukutan [tutup], karena selama satu jam lebih tidak ada pembeli, ” tuturnya.

Seorang pembeli, Sunarti, 30, bahkan sampai mengurungkan niat membelikan baju untuk bayinya karena kondisi pasar yang gelap. “Terpaksa saya membeli di tempat lain. Kalau beli di sini takut salah pilih karena gelap, padahal di sini saya sudah punya toko langganan yang murah,” tutur perempuan berkerudung ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif