SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
WONOGIRI — Maraknya tindak asusila dan keprihatinan lemahnya karakter siswa mendorong sekolah melakukan tindakan nyata. Salah satunya, dilakukan SMP Negeri 3 Wonogiri melalui training emosional spiritual quotient (ESQ) di sekolah setempat, Rabu (14/11/2012).
Selanjutnya, sekolah lain disarankan menghelat acara serupa. Kepala SMP N 3 Wonogiri, Sutopo, saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan ESQ, Rabu, mengakui lemahnya karakter siswa menjadi salah satu alasan mengapa ESQ digelar. Kegiatan ini sendiri baru kali pertama dihelat di sekolah setempat.
“Dengan terjadinya peristiwa pelanggaran etika, norma agama, maupun tindak kekerasan, di tingkat pelajar, menjadi keprihatinan tersendiri bagi kami. Karenanya, ESQ ini jadi salah satu cara untuk pembinaan karakter,” kata Sutopo.
ESQ sendiri adalah metode menciptakan sekaligus kecerdasan emosi dan spiritual. Training ESQ yang berhasil akan membawa manfaat berupa tercapainya keseimbangan antara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan.
Di SMP N 3 Wonogiri, pelatihan ini diberikan kepada 200-an siswa kelas IX. Menurut Sutopo, siswa kelas IX menjadi sasaran karena sebentar lagi mereka akan mengikuti ujian nasional. Di samping itu, siswa kelas IX tersebut juga bakal memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi di tingkat SMA, sehingga karakter diri sangat dibutuhkan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Siswanto, yang juga datang di acara itu memberikan apresiasi atas inisiatif SMP N 3 Wonogiri. Dia mendorong sekolah lain, terutama di jenjang SMA, melakukan kegiatan serupa. “Kita butuh langkah nyata untuk menangkis pengaruh buruk yang bisa menyebabkan maraknya tindak asusila di kalangan pelajar belakangan ini. ESQ ini salah satunya. Bagus sekali sekolah mau mengawali,” kata Siswanto.