SOLOPOS.COM - Proyek jembatan Taring, Cepogo (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)
BOYOLALI — Hingga batas waktu penyelesaian proyek Jembatan Taring di Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, yang sedianya berakhir Rabu (14/11/2012), gelagar atau kerangka baja lantai jembatan, belum terpasang. Dipastikan, penyelesaian proyek jembatan yang merupakan jalur evakuasi bencana Gunung Merapi senilai Rp2,79 miliar itu molor.
Direktur PT Ananta, Suyudi, saat dimintai konfirmasi, Kamis (15/11/2012), mengakui gelagar untuk badan jembatan yang sudah dipesan dari Jakarta dan dijadwalkan tiba akhir Oktober-awal November, belum datang.
“Seharusnya paling lambat awal November ini sudah datang sehingga bisa langsung dikerjakan. Tapi faktanya ya memang belum datang,” ungkap Suyudi, Kamis.
Suyudi mengakui medan lokasi proyek jembatan penghubung Dusun Taring dengan Dusun Kujon, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, sangat berat. Terhadap kondisi tersebut, Suyudi menjelaskan pihaknya harus membuat jalan perintis menuju lokasi proyek. Jalan dibuat dengan mengepras tebing menggunakan eskavator atau back hoe sehingga sebagian waktu penyelesaian proyek banyak tersita. Di samping itu, Suyudi mengatakan waktu proyek mulai dikerjakan, waktunya bersamaan dengan masa panen tembakau.
“Sesuai kebiasaan, warga menjemur tembakau hasil panen di pinggir jalan. Akibatnya, jalan menyempit dan mengganggu truk pengangkut material ke lokasi proyek,” jelasnya.
Suyudi menambahkan jika gelagar yang telah dipesan tiba dalam waktu dekat ini, diperkirakan proyek jembatan tersebut selesai pada awal Desember mendatang. Menurutnya, pemasangan gelagar tidak akan membutuhkan waktu lama. Namun pihaknya sudah mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan proyek selama satu bulan.
