News
Kamis, 15 November 2012 - 16:10 WIB

Escape From Alcatraz: Waktunya Pelarian (VIII)

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - kepala boneka yang ditata untuk mengelabui petugas penjara (google)

Advertisement

kepala boneka yang ditata untuk mengelabui petugas penjara (google)

Satu lagi persiapan penting yang harus mereka lakukan, yakni membuat rakit dan “pelampung”. Untuk itu, mereka harus mengumpulkan jas hujan, baik dengan cara mencuri atau mendapatkan cuma-cuma dari tahanan lain yang mau membantu.

Advertisement

Satu lagi persiapan penting yang harus mereka lakukan, yakni membuat rakit dan “pelampung”. Untuk itu, mereka harus mengumpulkan jas hujan, baik dengan cara mencuri atau mendapatkan cuma-cuma dari tahanan lain yang mau membantu.

Mereka harus sangat hati-hati menyelundupkan jas-jas hujan itu. Bekerja pada malam hari di sel masing-masing, keempat tahanan itu menyiapkan rangkaian bakal rakit penyelamat mereka.

Bahan-bahan itu lantas mereka sembunyikan di terowongan pelarian, tempat mereka juga menyembunyikan selimut-selimut. Di ruang rahasia itu pula, Anglin bersaudara dan Morris bergantian merakit rakit.

Advertisement

Selama delapan bulan bekerjaan yang terstruktur dan terencana rapi, Morris dan Anglin bersaudara akhirnya memutuskan sudah tiba waktunya untuk meninggalkan sel mereka. Pada 12 Juni malam, mereka mulai meloloskan diri dari ventilasi, dengan persiapan yang sangat teliti. Tak lupa, mereka membawa semua barang yang akan mereka perlukan selama pelarian.

Diam-diam, para tahanan meninggalkan sel mereka untuk kali terakhir. Segera, masalah pertama menghadang mereka.

Allen West tidak dapat menyelinap melalui lubang di dinding selnya, yang ternyata ukurannya masih terlalu kecil untuk tubuhnya. Ketiga tahanan lainnya tidak mau menunggu karena pertaruhan mereka sangat tinggi dan ada jadwal yang harus mereka kejar.

Advertisement

Maka, West yang menggagas rencana pelarian itu akhirnya ditinggalkan.

Morris dan Anglin bersaudara dengan aman menyelinap keluar dari sel mereka dan menuju koridor utilitas. Di sana, mereka memanjat pipa pemanas ke langit-langit dan muncul keluar saluran ventilasi, yang telah mereka potong selama delapan bulan terakhir, untuk mendapatkan jalan ke atap.

Tak terdeteksi, mereka berhasil berlari melintasi atas atap dan turun di luar penjara. Ketiganya langsung menuju air dan menuju kebebasan mereka.

Advertisement

Salah satu tantangan besar dalam pelarian itu adalah bagaimana untuk mengembang rakit besar mereka. Otak cerdas Morris ternyata mampu menemukan solusinya. (Bersambung Bagian IX)

Dari berbagai sumber

Bagian VII

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif