SOLOPOS.COM - Aksi penyegelan proyek sumur dalam di Graha Mitra Berseri (GMB) Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Senin (12/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)
Aksi penyegelan proyek sumur dalam di Graha Mitra Berseri (GMB) Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Senin (12/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)
KARANGANYAR — Warga perumahan Graha Mitra Berseri (GMB) Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, menuntut audiensi atau pertemuan langsung dengan perwakilan PT Era Athaya selaku pengembang perumahan terkait proyek sumur dalam.
Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Paguyuban Warga Perumahan GMB Wonorejo, Herman Harefa, saat ditemui Solopos.com, Selasa (13/11/2012). Menurut dia pertemuan langsung harus dilakukan pengembang perumahan dengan warga perumahan. Alasannya banyak hal yang mesti dibahas bersama mulai dari latar belakang proyek, desain detail proyek, rencana pemanfaatan sumur hingga rencana pengelolaannya.
“Alangkah sangat baik bila perwakilan pengembang perumahan menyampaikan langsung detail proyek kepada warga,” katanya lugas. Sebab selama ini warga, Herman melanjutkan, sudah berkorban waktu dan tenaga untuk mendapatkan penjelasan langsung detail proyek dari pengembang. Seperti dengan cara melayangkan beberapa surat permintaan sosialisasi proyek kepada pimpinan PT Era Athaya.
“Sebelum proyek berjalan seharusnya kan sudah ada sosialisasi kepada warga. Tapi kenyataannya kami tidak mendapat penjelasan sedikit pun,” imbuhnya.
Sementara berdasar pengamatan Selasa siang, pengerjaan proyek sumur dalam dihentikan sementara menyusul penyegelan yang dilakukan warga perumahan GMB sehari sebelumnya.
Terpisah, juru bicara PT Era Athaya, Joko Mulyono, menyatakan, pihaknya tidak tahu mendetail ihwal proyek sumur dalam. Sebab proyek itu berasal dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Sebelumnya Era hanya mengajukan pembangunan fasilitas perumahan seperti jalan dan saluran air.
