SOLOPOS.COM - Aksi GRB Sragen, Jumat (9/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani)
SRAGEN — Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) Sragen pimpinan Lucky SN meminta dua pemimpin di Sragen bersatu dan mengesampingkan kepentingan masing-masing pada momentum peringatan Hari Pahlawan.
Beberapa orang yang tergabung dalam GRB melakukan unjuk rasa damai. Mereka berangkat dari depan Stadion Taruna Sragen melewati Pasar Bunder. Aksi damai berakhir di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Mereka melakukan orasi di depan pagar kantor dengan pengawalan beberapa personil dari Satuan Sabhara Polres Sragen. Beberapa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan kantor Pemkab Sragen dengan menutup pintu gerbang depan.
Lucky meneriakkan ajakan supaya kedua pemimpin di Sragen bersatu dan melanjutkan perjuangan yang telah dirintis pahlawan. Dia prihatin karena dua pucuk pimpinan di Sragen seolah berjalan sendiri-sendiri. Menurut dia, sikap itu jauh dari sikap seorang pahlawan.
“Momentum hari Pahlawan kami berharap pemerintah konsisten dengan hasil perjuangan pahlawan. Kami minta pemimpin meneladani perjuangan pahlawan. Kami mengingatkan pemimpin supaya bersatu dan mewujudkan agenda besar dengan menjalankan amanat pancasila dan UUD 1945. Itu solusi berbangsa dan bernegara,” kata dia saat ditemui di sela-sela melakukan aksi damai di depan kantor Pemkah Sragen, Jumat (9/11/2012).
Lucky mengingatkan kemeredekaan bangsa Indonesia tidak diperoleh cuma-cuma. Kemerdekaan bukan diperjuangkan satu unsur melainkan beberapa unsur.
“Kami ingatkan pemerintah agar betul-betul menyejahterakan rakyat. Rakyat itu titipan para pemimpin pendahulu. Bangsa ini sudah merdeka. Kita mewarisi perjuangan itu. Jangan dibiarkan begitu saja tanpa usaha,” pungkas dia.
