Soloraya
Jumat, 9 November 2012 - 18:53 WIB

Cuaca Ekstrim, Waspadai Penyakit Menular

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/jakarta.go.id)

Ilustrasi (google/jakarta.go.id)

BOYOLALI-–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrim dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi itu memungkinkan munculnya berbagai macam penyakit menular, seperti demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya.

Advertisement

Meskipun hujan sudah beberapa kali turun di beberapa wilayah di Kota Susu sejak pertengahan Oktober lalu, Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Syamsudin, memprediksi intensitasnya baru mulai tinggi Desember mendatang.

“Sesuai prediksi BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika] bahwa musim hujan di Jateng akan mundur sampai sekitar Desember. Ya mungkin pertengahan Desember. Yang perlu diwaspadai adalah saat menjelang musim hujan seperti ini, dengan kondisi cuaca ekstrim, memungkinkan munculnya berbagai penyakit,” ujar Syamsudin kepada wartawan di Boyolali, Jumat (9/11/2012).

Salah satu langkah yang diambil Dinkes, kata Syamsudin, adalah dengan menyiagakan menyiagakan 29 Puskesmas di Boyolali, serta persediaan obat-obatan yang memadai. “Kami juga mengimbau masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, terutama untuk menggalakkan PHBS [perilaku hidup bersih dan sehat], 3M plus [menguras, mengubur dan menutup] serta gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSM),” imbuh dia.

Advertisement

Kewaspadaan itu untuk mengantisipasi merebaknya penyakit menular seperti DBD dan chikungunya yang dimungkinkan muncul periode Desember-Februari. Puncaknya, diprediksi terjadi saat hujan sudah mulai turun secara intens yakni sekitar Februari mendatang.

Dari catatan Dinkes, ada 58 desa di 11 kecamatan termasuk daerah endemis DBD, di antaranya wilayah Kecamatan Boyolali Kota, Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Sambi, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Teras, dan Kecamatan Simo. Menurut data tahun 2011, tercatat tiga warga yang terserang DBD meninggal dunia, dengan total jumlah penderita mencapai 73 orang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif