Soloraya
Rabu, 7 November 2012 - 14:05 WIB

Hati-Hati, Waduk Tandon Jadi Titik Paling Rawan Asusila di Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Tandon, Selogiri, Wonogiri (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Waduk Tandon, Selogiri, Wonogiri (JIBI/SOLOPOS/Dok)

WONOGIRI -— Fakta mengejutkan diungkapkan Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, tentang titik –titik  atau lokasi rawan asusila di Wonogiri. Semua wilayah Wonogiri memiliki titik rawan asusila, hal ini sangat berkaitan dengan maraknya kasus asusila yang melanda Wonogiri. Waduk Tandon Selogiri merupakan titik paling rawan tindakan asusila di Wonogiri.

Advertisement

Kapolres saat ditemui Solopos.com dalam sebuah acara di SMAN 2 Wonogiri, Rabu (7/11/2012),  mengatakan 25 kecamatan di Wonogiri memiliki titik-titik rawan asusila. Dia mengatakan  hal itu sangat berdampak pada tingginya kasus asusila dan kekerasan anak perempuan.  Dia mengatakan pada tahun lalu sebanyak 33 kasus dan hingga akhir Oktober kali ini sudah mencapai 29 kasus.

Dia menuturkan titik paling rawan di wilayah Waduk Tandon, Selogiri, sampai saat ini sudah terjadi empat kasus.
“Bahkan salah satu kasus di Tandon sampai korban hamil,” ujarnya.

Dia mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan kegiatan preventif di berbagai lokasi rawan  dengan menjalin kerja sama masyarakat.

Advertisement

“Beberapa wilayah sudah kami pasangi portal penutup jalan dan alang-alang lokasi rawan yang sudah tinggi, kami tebangi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Lokasi lain yang menjadi titik rawan  asusila, kata dia, yaitu Stadion Pringgondani, Gunung Gandul, Plasa (plataran sawah) dekat pintu air Gajah Mungkur dan di dekat objek-objek wisata di Wonogiri.

“Semua objek wisata sangat rawan menjadi tindak asusila,” ujarnya.

Advertisement

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Wonogiri, Aiptu Endang Murdiyanti selain menutup lokasi rawan asusila seperti dingkapkan Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, pencegahan juga dilakukan dengan sosialisasi tindakan anti pornografi dan kekerasan anak di 19 wilayah di Wonogiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif