Soloraya
Rabu, 7 November 2012 - 09:03 WIB

Delapan Desa Di Bayat Terancam Luapan Sungai Dengkeng

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aliran sungai Dengkeng, Klaten. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Aliran sungai Dengkeng, Klaten. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN — Warga di delapan desa di Kecamatan Bayat, diminta untuk mewaspadai luapan air di Sungai Dengkeng, yang siap mengancam ketika hujan turun. Hal itu dikarenakan posisi delapan desa tersebut berada di bantaran Sungai Dengkeng. Delapan desa itu yakni Desa Paseban, Krikilan, Belok, Kebon, Wiro, Jotangan, Talang dan Desa Tawangrejo.

Advertisement

Camat Bayat, Edi Purnomo, ketika ditemui wartawan, Selasa (6/11/2012), menyebutkan di delapan desa tersebut terdapat puluhan rumah yang letaknya di daerah bantaran sungai. Bahkan menurutnya ada dua desa yang populasinya penduduknya sangat tinggi, yakni Desa Krikilan dan Desa Paseban.

Untuk menanggulangi banjir yang menganggu pemukiman tersebut, saat ini pihak pemerintah kecamatan telah meminta bantuan karung pasir kepada pihak BPBD Kabupaten Klaten. Selain itu menurut Edi Purnomo, pihak pemerintah kecamatan juga telah meminta permohonan karung kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Menurut Edi, yang terpenting saat ini adalah normalisasi Sungai Dengkeng, hal itu dikarenakan sedimentasi sungai itu sudah tinggi. Sedimentasi tersebut berupa pasir dan sisa-sisa tanaman yang kondisinya saat ini menganggu aliran sungai tersebut.

Advertisement

“Usulan normalisasi sudah kami layangkan, semoga segera ditindak lanjuti, agar sungai itu menjadi lancar,” ujarnya.

Menurutnya warga di wilayah tersebut tidak mampu jika harus melakukan normalisasi sungai itu secara mandiri. Yang bisa dilakukan oleh warga saat ini hanyalah meninggikan tanggul di sepanjang aliran itu, dengan karung.

“Beberapa waktu lalu kita sudah mendapatkan bantuan sebanyak 2.500 karung, dan langsung di isi pasir untuk gotong royong. Tetapi lebih amannya sungai segera dinormalisasi, karena alirannya tidak menentu, kadang deras, kadang kecil,” tutupnya.

Advertisement

Sementara itu untuk menanggulangi bencana banjir di sepanjang aliran sungai tersebut, Komandan SAR Klaten, Pandu Wirabangsa, mengatakan Tim SAR telah menyiapkan posko air. Dengan dibentuknya posko air itu, bencana yang berhubungan dengan air dapat ditanggulangi dengan maksimal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif