Soloraya
Selasa, 6 November 2012 - 19:46 WIB

GAGAL NIKAHI HANTU: Awas Dimanfaatkan!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Susatyo Yuwono, psilolog dari UMS (Foto: Dokumentasi)

Susatyo Yuwono, psilolog dari UMS (Foto: Dokumentasi)

SOLO—Kisah cinta Suprapto, 27, warga Suruhkalang, Jaten, Karanganyar dengan perempuan misterius yang diduga penunggu Sendang Sumur Bandung Lalung, Sri Wahyuningsih kontan menjadi buah bibir masyarakat. Hingga akhirnya, Sendang Sumur Bandung ramai didatangi warga dari berbagai daerah.

Advertisement

Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Susatyo Yuwono, Senin (5/11/2012), dihubungi Solopos.com, mengakui masyarakat Indonesia termasuk Soloraya masih menyukai informasi berbau mistis, takhayul. Kultur masyarakat Jawa pun jelasnya, masih berbau hal-hal bersifat mistis, sehingga wajar jika kemudian masyarakat mempunyai rasa penasaran tinggi.

Dalam kasus Suprapto dan Sri, masyarakat penasaran dengan informasi percintaaan manusia dengan sosok yang diduga makhluk halus. Hingga akhirnya, masyarakat mendatangi Sendang Sumur Bandung yang berada di sekitar waduk Lalung, Karanganyar.

Advertisement

Dalam kasus Suprapto dan Sri, masyarakat penasaran dengan informasi percintaaan manusia dengan sosok yang diduga makhluk halus. Hingga akhirnya, masyarakat mendatangi Sendang Sumur Bandung yang berada di sekitar waduk Lalung, Karanganyar.

Antusiasme masyarakat yang tinggi tersebut, justru dikhawatirkan Susatyo. “Kekhawatiran saya malah kondisi ini sangat mudah dimanfaatkan. Dalam hal ini masyarakat dimanfaatkan. Ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari kasus Suprapto. Apalagi sekarang ini Karanganyar sedang mau persiapan Pilkada,” kata pria berkacamata ini.

Disebutkan Susatyo, penasaran masyarakat yang beberapa di antaranya menjadikan keresahan bagi beberapa warga. Untuk meluruskan rasa penasaran dan keresahan warga, maka tokoh masyarakat maupun polisi harus memberikan penjelasan logis. “Peran tokoh masyarakat harus muncul. Harus dibuka dan ditelusuri sejelas-jelasnya, apakah isu peri itu muncul dari dia [Suprapto dan keluarganya], ataukan dari orang lain,” katanya.

Advertisement

Saat akan mengirimkan hantaran, keluarga Suprapto tidak berhasil menemukan kediaman Sri Wahyuningsih–mengaku warga Kepuh RT 003/RW 013 Lalung, Karanganyar–yang berada tepat di pinggir Waduk Lalung, sejak Minggu (28/10).

Bahkan menurut Suprapto, terdapat empat mobil mewah dan beberapa sepeda motor di rumah Sri. Ironisnya, saat diminta menunjukkan kediaman Sri yang dimaksudkan Suprapto, pemuda lulusan sekolah dasar (SD) itu menunjuk pohon beringin besar. Di bawah pohon beringin itu terdapat sendang.

Yatiyem, ibu dari Suprapto, telah menjual satu petak tanahnya seluas 100 meter persegi seharga Rp20 juta. Rencananya uang hasil penjualan tanah akan digunakan untuk membiayai pernikahan anak keduanya itu. “Saya memang sudah pernah berbicara via ponsel dengan Sri. Suaranya lembut dan berbahasa sangat sopan. Sehingga tidak terpikirkan sedikit pun oleh saya kalau perempuan itu menipu,” aku dia.

Advertisement

Keluarga Suprapto juga telah menyiapkan barang serah-serahan berikut perhiasan dan uang tunai sebagai mahar. Kini, setelah Sri menghilang, barang-barang tersebut hanya bisa disimpan di salah satu ruang tidur rumah Suprapto. Keluarga Suprapto dan warga Kepuh, Lalung, kemudian mengaitkan kejadian tersebut dengan cerita mistis yang berkembang di Waduk Lalung.

“Warga menduga Sri adalah peri atau makhluk halus penunggu sendang pohon beringin,” ungkap Yudi Suharto diamini sejumlah warga Kepuh.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif