Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
“Tidak ada pembebasan bagi tindakan seperti itu. Siapapun yang melakukan kekejaman harus bertanggngjawab,” tegasnya. Sebuah rekaman video yang dikirim ke jejaring sosial YouTube menunjukkan sekitar 10 tentara dipukuli, kemudian dibariskan di lapangan dan dieksekusi dengan senapan-senapan otomatis, setelah serangan pemberontak terhadap pos-pos pemeriksaan di kota Saraqeb di barat laut,Kamis.
Badan hak asasi manusia PBB mengatakan video itu dapat dijadikan bukti tentang kejahatan perang itu. “Dalam masalah ini,pada satu saat, semua apa yang kita dapat dikatakan itu adslah satu bagian video yang mengejutkan,” kata Rupert Colville, juru bicara Komisaris Tinggi PBB urusan Hak Asasi Manusia Navi Pillay di Jenewa.
“Jika itu benar-benar terjadi, maka itu merupakan satu kejahatan perang.” AS mendukung oposisi dalam usahanya menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, dan Nuland mengulangi kembali seruannya pada Agustus kepada pemberontak Tentara Pembebasa Suriah agar melaksanakan satu peraturan yang mencermikan peraturan tentang perang,peraturan-peraturan internasional. “Mereka secara rutin menyerukan kepada para petempur untuk mentaati itu. Dan kami akaa menegaskan kembali tentang hal itu di sini,” kata Nuland.