Soloraya
Sabtu, 3 November 2012 - 12:26 WIB

Jalur Penghubung Stasiun Jebres-Selter BST Mulai Dibangun

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja tengah menggarap pembangunan jalur pejalan kaki yang menghubungkan Stasiun Jebres dengan selter bus BST di Jl Urip Sumoharjo. Jalur ini akan menjadi penghubung antarmoda dalam rangka integrasi angkutan umum. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Pekerja tengah menggarap pembangunan jalur pejalan kaki yang menghubungkan Stasiun Jebres dengan selter bus BST di Jl Urip Sumoharjo. Jalur ini akan menjadi penghubung antarmoda dalam rangka integrasi angkutan umum. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Jalur pejalan kaki penghubung untuk integrasi antarmoda angkutan di Jl Yohanes, Ledoksari Utara, Kelurahan Purwodiningratan, Jebres, mulai dibangun. Jalu pejalan kaki atau pedestrian itu bakal menghubungkan Stasiun Jebres dengan halte bus Batik Solo Trans (BST) di Jalan Urip Sumoharjo.
Advertisement

”Pembangunan proyek ini direncanakan selesai dalam 90 hari. Kawasan pedestrian ini bartujuan untuk memudahkan dan mengamankan pejalan kaki dari dan ke Stasiun Jebres,” ungkap perwakilan CV Mega Karya Mandiri, Heri Setianto, kepada Solopos.com. Pedestrian dibangun sepanjang 300 meter dengan lebar 1,5 meter di masing-masing sisi, baik utara maupun selatan. Pembangunan kawasan pedestrian tersebut juga sekaligus untuk memperlebar selokan. Pasalnya sebagian pedestrian berada di atas selokan. Hal ini sekaligus untuk menanggulangi genangan air meluber ke jalan saat musim hujan.

Menurut rencana, di kawasan tersebut juga akan diletakkan 20 penerangan jalan umum yang penempatannya saling silang di sisi utara dan selatan. Terkait dengan kemungkinan penerangan jalan umum yang akan mengganggu kabel PLN dan Telkom, Heri mengungkapkan telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Bahkan menurut dia, PLN dan Telkom sudah meninjau lokasi.

Di jalan dekat SPBU bakal dibangun gapura dan traffic light baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki. Traffic light tersebut juga dilengkapi dengan closed circuit television (CCTV). Pembangunan kawasan tersebut menelan biaya Rp171,5 juta yang berasal dari APBN.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif