Soloraya
Jumat, 2 November 2012 - 08:17 WIB

Razia Pedagang Alut: Pagi Ditertibkan, Siang Kembali Jualan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang bermobil di Alun-alun utara Solo, Kamis (1/11/2012). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/SOLOPOS)

Pedagang bermobil di Alun-alun utara Solo, Kamis (1/11/2012). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Agaknya pembinaan hingga sanksi tak lagi mempan bagi pedagang pakaian bermobil di sekitar Alun-alun Utara (Alut). Bagaimana tidak, seusai ditertibkan pagi hari, para pedagang kembali membuka dagangan siang harinya.

Advertisement

Kamis (1/11/2012) pagi, Satpol PP menggelar razia pedagang bermobil yang berlokasi di Alut. Tim yang dikoordinasi langsung Kepala Satpol PP Sutarjo berhasil mengangkut tiga karung pakaian. Kata Sutarjo, tindakan itu merupakan akumulasi setelah sejumlah peringatannya tidak digubris.
“Beberapa kali sudah kami peringatkan secara lisan. Tidak digubris ya kami bosan. Langsung saja kami angkut dagangannya biar jera,” tuturnya saat ditemui di Balaikota.

Sayangnya, upaya Satpol PP bikin kapok pedagang tak berjalan. Berdasarkan pantauan, siang hari setelah penertiban masih ada beberapa pedagang bermobil yang membuka dhasaran di Alut. Salah satu pedagang yang enggan disebut namanya mengaku tak heran dengan penertiban tersebut.

“Dulu lumayan sering. Namun setelah diberi uang rokok ya sudah tidak jadi (ditertibkan). Makanya kami tetap di sini. Enggak tahu kok sekarang ada lagi,” tuturnya.

Advertisement

Dia bahkan menyebut tiga pedagang yang diangkut dagangannya itu kurang pangerten dengan petugas Satpol PP. Jika mau memberi uang rokok bagi petugas, dia yakin dagangan mereka aman-aman saja.

“Petugas dan pedagang itu sama saja, sama-sama cari uang,” ujar pedagang asal Sragen ini.

Sambil merapikan dagangan, dia mengaku terpaksa berjualan di kawasan terlarang itu. Menurutnya, berjualan di Pasar Klewer tak lagi menjanjikan.
Ia bersama puluhan pedagang bermobil lain pun memilih mencari peruntungan di luar pasar.

Advertisement

“Di pasar sepi. Namanya pedagang ya cari tempat yang strategis. Toh cuma Senin-Kamis,” ucap dia.

Di lain pihak, Sutarjo mengaku akan menggelar penertiban pedagang bermobil secara rutin. Dia menegaskan kawasan Keraton harus steril dari pedagang kaki lima (PKL).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif