Soloraya
Kamis, 1 November 2012 - 20:34 WIB

GAGAL NIKAHI HANTU: Suprapto Simpan Kemeja dan Sabuk Pemberian Sri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yatiem, ibu Suprapto, pria yang gagal menikah dengan Sri Wahyuningsih, Kamis (1/11/2012), menunjukkan kemeja dan sabuk pemberian Sri. Warga menduga Sri merupakan peri penunggu Waduk Lalung. (Foto: Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Yatiem, ibu Suprapto, pria yang gagal menikah dengan Sri Wahyuningsih, Kamis (1/11/2012), menunjukkan kemeja dan sabuk pemberian Sri. Warga menduga Sri merupakan peri penunggu Waduk Lalung. (Foto: Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Keluarga Suprapto, pemuda lugu asal Desa Suruhkalang, Jaten, tetap meyakini Sri Wahyuningsih adalah sosok makluk halus alias peri penunggu Waduk Lalung.

Advertisement

Hal itu disampaikan ibu korban, Yatiyem, dan para kerabat Suprapto, saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Kamis (1/11/2012). Di sisi lain, kondisi Suprapto masih merasa terguncang setelah rencana lamaran dan pernikahannya, batal.

Pihak keluarga mendorong Suprapto memperbanyak aktivitas fisik untuk melupakan musibah yang baru saja menimpanya. Kepada Solopos.com, Yatiyem mengisahkan Suprapto pernah memberikan cincin emas seberat dua gram seharga Rp375.000.

Advertisement

Pihak keluarga mendorong Suprapto memperbanyak aktivitas fisik untuk melupakan musibah yang baru saja menimpanya. Kepada Solopos.com, Yatiyem mengisahkan Suprapto pernah memberikan cincin emas seberat dua gram seharga Rp375.000.

Cincin itu dibeli menggunakan uang Yatiyem. Hingga saat ini cincin tersebut diduga kuat masih dibawa oleh Sri Wahyuningsih. Sedangkan Sri hanya memberikan satu kemeja kotak-kotak dan sabuk warna hitam. “Kata anak saya kemeja dan sabuk ini dibelikan Sri di Beteng Trade Center (BTC),” akunya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Suprapto warga Dusun Jetisnguwuh RT 003/RW 004 Desa Suruhkalang, Jaten, Karanganyar gagal menikahi Sri Wahyuningsih.

Advertisement

Bahkan menurut Suprapto, terdapat empat mobil mewah dan beberapa sepeda motor di rumah Sri. Ironisnya, saat diminta menunjukkan kediaman Sri yang dimaksudkan Suprapto, pemuda lulusan sekolah dasar (SD) itu menunjuk pohon beringin besar. Di bawah pohon beringin itu terdapat sendang.

Ironisnya lagi, Yatiyem, ibu dari Suprapto, telah menjual satu petak tanahnya seluas 100 meter persegi seharga Rp20 juta.

Rencananya uang hasil penjualan tanah akan digunakan untuk membiayai pernikahan anak keduanya itu. “Saya memang sudah pernah berbicara via ponsel dengan Sri. Suaranya lembut dan berbahasa sangat sopan. Sehingga tidak terpikirkan sedikit pun oleh saya kalau perempuan itu menipu,” aku dia.

Advertisement

Keluarga Suprapto juga telah menyiapkan barang serah-serahan berikut perhiasan dan uang tunai sebagai mahar. Kini, setelah Sri menghilang, barang-barang tersebut hanya bisa disimpan di salah satu ruang tidur rumah Suprapto. Keluarga Suprapto dan warga Kepuh, Lalung, kemudian mengaitkan kejadian tersebut dengan cerita mistis yang berkembang di Waduk Lalung.

“Warga menduga Sri adalah peri atau makhluk halus penunggu sendang pohon beringin,” ungkap Yudi Suharto diamini sejumlah warga Kepuh.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif