SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JAKARTA — Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Partai Damai Sejahtera (PDS) dan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) yang tidak lolos dalam verifikasi administrasi peserta Pemilu 2014 menggeruduk gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempertanyakan alasan tidak lolosnya partai mereka.
Menurut Ketua Umum PDS, Denny Tewu pihak KPU sampai detik ini tidak pernah memberikan penjelasan secara detail terhadap kekurangan yang dimiliki PDS.
“KPU jangan hanya diam saja, kalau memang ada kekurangan kami seharusnya diberitahu. Terus terang kami merasa dirugikan, semua permintaan KPU telah kami serahkan, namun hasilnya KPU membuat kami bingung,” ujar Denny di Jakarta, Senin (29/10/2012).
Denny menegaskan kedatangan ketiga partai tersebut untuk mengklarifikasi data-data yang sudah dilengkapi dengan dokumen yang telah diberikan tanda bukti terima dari KPU.
“Kami sudah melengkapi semuanya, jadi apa permasalahan dan kekurangannya. Dijelaskan, jangan hanya diam saja,” tegasnya.
Hal senada juga di sampaikan Sekretaris Nasional Partai SRI, Yoshi Erlina yang menanyakan KPU tentang kekurangan partainya dalam tahap verifikasi administrasi. Dia juga menuding KPU tidak profesional.
“Hal yang aneh dari KPU, kenapa harus ada rapat musyawarah dan bukan berdasarkan dokumen administrasi. Hasil musyawarah ini patut di curigai, jangan-jangan KPU tidak melakukan verifikasi,” kata Yoshi dengan nada emosi.
Bahkan yang lebih menyedihkan dialami Ketua PPPI Daniel Hutapea. Dia datang ke KPU dengan emosi tinggi dan sempat marah-marah karena tidak menemukan satu pun komisioner KPU ada di tempat.
Tanpa basa-basi, Daniel pergi begitu saja meninggalkan kerumunan wartawan yang telah lama menunggu di lobi KPU.