Jogja
Kamis, 25 Oktober 2012 - 10:26 WIB

Mbah Rono: Merapi Sudah Beda, Mari Belajar Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Surono (JIBI/Harian Jogja/dok)

Surono (JIBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA—Pakar kegunungapian sekaligus Kepala Pusat Vulkanpologi Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengingatkan wajah Gunung Merapi pasca-erupsi sudah berbeda. Takhanya itu karakternya pun bisa saja berbeda dengan Merapi sebelumnya.

Advertisement

Menurut Mbah Rono, sapaan akrab Surono, sistem Merapi tidak seperti dulu yang dikenali oleh masyarakatnya. Merapi sekarang lebih terbuka. Tidak lagi pakai “topi”. Merapi juga tidak pandai lagi menyimpan energi yang besar, sehinga sedikit energi akan dilepas menjadi hembusan.

“Mari belajar Merapi baru, tidak bahaya, manakala Merapi sering mengeluarkan/hembusan asap, sehingga tidak terjadi penumpukan energi yang tersimpan,” paparnya kepada Harian Jogja, Rabu (24/10/2012).

Kondisi Merapi pada Rabu (24/10-/2012) terjadi hembusan asap, putih tebal, tinggi 100 m dr puncak, tertiup angin condong ke arah barat, asap menelusuri lereng sebelah barat Merapi. Seismik didominasi bising krn angin di sekitar puncak Merapi.

Advertisement

Mbah Rono menyebut adanya hembusan tersebut justru meringankan beban Merapi.  “Energi keluar sedikit demi sedikit. Energi masuk 5 keluar 5. Jangan masuk 20 keluar 4. Nyisanya banyak,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK), Subandriyo mengatakan semburan gas tersebut terjadi pada Rabu (24/10/2012) pukul 05.55 WIB. Semburan gas tersebut menyebabkan asap tebal yang membumbung setinggi 100 meter dari puncak Merapi.

“Hembusan asap tersebut condong ke arah barat,” ujarnya

Advertisement

Hembusan gas tersebut pun sempat menyebabkan hujan abu tipis di kawasan lereng puncak merapi bagian barat. Meski begitu, menurut Subandriyo hembusan gas ini masih tergolong normal. Ia menambahkan kondisi ini memang sudah biasa terjadi pasca Erupsi Merapi 2010 silam. Untuk itu pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu panik.

“Kondisi ini masih normal dan Merapi pun masih dalam tingkat normal, memang ada saat-saat tertentu Merapi mengeluarkan asap dengan intensitas tinggi, namun normal saja,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif