Soloraya
Selasa, 23 Oktober 2012 - 15:30 WIB

Pasokan Air PDAM Wonogiri Kritis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan IPA di Wuryantoro, Wonogiri

Bangunan IPA di Wuryantoro, Wonogiri

WONOGIRI -— Pasokan air bersih di dua instalasi pengolahan air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Sari Wonogiri krisis. Hal itu menyebabkan sebagian pelanggan tidak menerima pasokan air secara normal.

Advertisement

Dua instalasi itu adalah IPA Grobog, Kecamatan Wonogiri dan IPA Bata, Kecamatan Batu. Dua IPA tersebut menyuplai kebutuhan air bagi lebih dari 2.000 pelanggan di wilayah sekitar, termasuk pusat kota di Kecamatan Wonogiri dan Kecamatan Selogiri.

Direktur PDAM Giri Tirta Sari, Suharno, mengatakan pasokan air di dua IPA itu krisis bukan lantaran ketersediaan air baku. Menurutnya, air baku masih tersedia melimpah meskipun elevasi Waduk Gajah Mungkur (WGM) susut sampai sembilan meter.

“Di IPA Grobog masalahnya pipa untuk menyedot air berada di tempat yang elevasi airnya berkurang dari 136 meter menjadi 127 meter, airnya nyaris habis. Seharusnya pipa dipindah di lokasi lain yang airnya tetap ada walaupun musim kemarau,” terang Suharno, saat ditemui wartawan, saat mendampingi Komisi B DPRD Wonogiri meninjau lokasi setempat, Selasa (23/10/2012).

Advertisement

Untuk mengatasi kondisi tersebut, PDAM mengatur lalu lintas air secara ketat dengan sistem oglangan (air disalurkan secara bergantian di tiap wilayah). Selanjutnya, Suharno memastikan akan mengeruk endapan di lokasi sumber air baku. Pengerukan diharapkan menjadi solusi sementara sebelum memindahkan pipa.

Sementara IPA Boto, dia melanjutkan, persoalan juga berkaitan dengan pipa penyedot air yang berada di lokasi tidak tepat. Persoalan lain, IPA ini masih memakai bahan bakar solar. “Dengan solar itu boros. Seharusnya diganti listrik. Sayangnya jaringan listrik jaraknya 3,5 kilometer dari lokasi jadi butuh dana Rp800 juta,” imbuh Suharno.

Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Komisi B, Sugiyarto, menegaskan PDAM harus segera mengatasi persoalan krisis pasokan air. Jangan sampai, kata dia, kebutuhan masyarakat terabaikan. Apalagi, Sugiyarto menambahkan, tahun 2012 PDAM telah digelontor dana penyertaan modal senilai Rp4,5 miliar dari APBD 2012 dan rencana tambahan Rp1,6 miliar di APBD perubahan tahun ini. PDAM juga masih terbebas dari beban menyetor pendapatan asli daerah (PAD) sepanjang belum belum bisa mengkaver semua kebutuhan air warga Wonogiri.

Advertisement

Di sisi lain, persoalan krisis pasokan air tersebut diharapkan selesai dengan dibangunnya tiga IPA baru yang direncanakan selesai Oktober 2013, masing-masing berada di Wuryantoro, Purwantoro dan Nguntoronadi. IPA di Wuryantoro dan Purwantoro dibangun dengan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) senilai masing-masing Rp15,31 miliar dan RP10,65 miliar, sedangkan IPA di Nguntoronadi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) provinsi Rp12 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif