Soloraya
Selasa, 23 Oktober 2012 - 12:44 WIB

JALAN TOL SOLO-KERTOSONO: Alat Berat Bongkar Rumah Warga Jetak

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah alat berat jenis ekskavator menghancurkan bangunan rumah warga Jetak, Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (23/10/2012). Rumah warga dibongkar lantaran lahan akan digunakan untuk lokasi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

Sebuah alat berat jenis ekskavator menghancurkan bangunan rumah warga Jetak, Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (23/10/2012). Rumah warga dibongkar lantaran lahan akan digunakan untuk lokasi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

KARANGANYAR – Sejumlah rumah warga Dusun Jetak, Wonorejo, Gondangrejo, dibongkar, beberapa hari terakhir menyusul dilanjutkannya pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker).
Advertisement

Pada Selasa (23/10), pembongkaran rumah warga sudah hampir rampung. Satu alat berat berupa ekskavator dioperasikan untuk merobohkan rumah-rumah permanen warga. Proses pembongkaran rumah menjadi tontonan warga dan pengguna Jl Solo-Purwodadi yang sedang melintas.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, di lokasi pembongkaran terdapat dua bangunan besar yang belum bisa dirobohkan pelaksana proyek. Dua bangunan itu yakni Masjid At Takwa dan sekolah luar biasa (SLB). Pelaksana proyek memasang pagar dari seng sebagai pembatas area masjid dengan lahan proyek.

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Suhud Ansori, mengungkapkan dua bangunan tersebut belum dirobohkan lantaran belum ada ganti rugi. Proses pemberian ganti rugi/kompensasi masih dalam tahap pengurusan berkas-berkas. “Tanah masjid ini tanah wakaf, prosesnya masih berjalan. Selain masjid, ada juga SLB yang belum akan dibongkar waktu dekat ini,” katanya.

Advertisement

Mengenai pembongkaran rumah, Suhud menjelaskan, ada enam bangunan yang disasar. Enam pemilik rumah sudah mendapatkan ganti rugi/kompensasi sejak beberapa waktu lalu. Artinya, dia menegaskan, warga pemilik rumah tidak memprotes langkah pembongkaran rumah itu. “Ada enam rumah yang dibongkar. Warga tidak keberatan karena sudah dapat ganti rugi,” imbuhnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Karanganyar, Any Indrihastuti, menjelaskan secara prinsip pembebasan lahan di Gondangrejo tidak ada masalah. Di sisi lain menurut dia bakal ada tiga interchange atau jalur masuk dan keluar jalan tol Soker, ke wilayah Karanganyar. Tiga interchange tersebut di Desa Ngasem dan Klodaran, Colomadu serta Desa Kemiri, Kebakkramat.

Interchange tol Soker diyakini bisa berdampak positif bagi wilayah di sekitarnya. Utamanya untuk meningkatkan geliat ekonomi masyarakat. Seperti potensi pengembangan usaha warung makan hingga melonjaknya harga tanah milik warga. Any menargetkan pembebasan seluruh lahan untuk jalan tol Soker rampung tahun depan, bersamaan dengan selesainya masa jabatan Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif